"Sasuke-kun!"
Merasa namanya dipanggil, Sasuke yang sedang duduk di bangku taman dekat perpustakaan menoleh ke arah sumber suara. Manik kelamnya mendapati gadis bersurai merah muda yang sedari tadi ia tunggu.
"Ternyata disini. Maaf sudah membuatmu menunggu lama," ucap Sakura tidak enak hati.
"Hn. Tidak masalah. Dia sudah pulang?" Sasuke sangat enggan untuk menyebut nama si pria bersurai merah yang tadi bersama Sakura.
"Iya. Setelah aku selesai mengantarnya berkeliling senpai langsung pamit pulang."
"Hn. Begitu."
"Umm... Jadi Sasuke-kun ingin bicara apa denganku?"
"Apa kau tahu toko buku yang menjual buku-buku lama di sekitar sini? Aku ingin mencari novel lama pesanan kakakku. Aku sudah mencarinya di toko online, tapi tidak ku temukan sama sekali."
"Hmm... Buku-buku lama ya...," Sakura terlihat berpikir sejenak, kemudian mengambil ponselnya dari kantong depan tasnya. Membuka browser dan mengetik sesuatu.
"Setahuku yang menjual buku-buku lama itu Akane Hon-ya, tapi agak jauh dari sini," Sakura menunjukkan ponselnya yang memuat situs web toko buku tersebut pada Sasuke.
"Kira-kira dari sini butuh waktu empat puluh lima menit dengan dua kali transit jika naik kereta dan satu jam jika naik mobil," tambah Sakura.
"Begitu ya. Apa akhir pekan ini kau ada acara?"
Sakura menggelengkan kepalanya, "Tidak ada."
"Kalau begitu apa kau mau menemaniku?"
Tanpa berpikir dua kali gadis bermanik emerald itu mengangguk dan tersenyum, "Boleh saja."
"Baiklah. Aku akan menjemputmu akhir pekan nanti," Sasuke tersenyum tipis, membuat kedua pipi Sakura sedikit memanas.
"U-un. Oh ya, bagaimana kalau kita bertukar kontak agar lebih mudah memberi kabar?"
Sasuke segera mengambil ponselnya yang berwarna senada dengan iris matanya dari saku celana. Kemudian menyodorkannya pada Sakura setelah mengetikkan password.
"Ketik nomormu."
Sakura mengambil alih ponsel milik pria di hadapannya yang mempunyai kesan dingin itu. Dengan cekatan, ia mengetikkan nomor ponsel miliknya dan mengembalikan ponsel hitam legam itu pada pemiliknya.
"Hn. Arigatou. Kalau begitu aku pergi, masih ada kelas sore. Sampai bertemu akhir pekan nanti."
"Iya," ucap Sakura sambil menganggukkan kepalanya.
Sasuke pun berjalan menjauh. Meninggalkan Sakura yang sepertinya terhanyut dalam pikirannya sendiri sambil menatap punggung tegap pria yang kian menjauh itu. Sampai akhirnya ia tersadar dan melupakan sesuatu.
"Ah! Aku lupa meminta nomornya. Bodoh sekali kau, Sakura!" ucap gadis itu pada dirinya sendiri.
Namun, apa boleh buat. Sasuke sudah terlanjur pergi saat itu. Akhirnya Sakura memutuskan untuk pulang ke rumah dan berinisiatif meminta nomor pria bermanik kelam itu jika besok bertemu.
.
.
.
Sesampainya di rumah, Sakura segera menuju kamarnya. Gadis bermanik emerald itu membaringkan tubuhnya sejenak di kasur empuknya. Beberapa detik kemudian ia mengambil ponselnya, melihat layar ponselnya sekilas dan menaruhnya asal.
Gadis bermarga Haruno itu pun bangkit dari kasurnya. Ia mengambil handuk dan menuju kamar mandi. Suara gemericik air pun terdengar. Setelah dua puluh menit, Sakura keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di bagian kepalanya. Dirinya langsung mengambil ponselnya yang tergeletak di kasurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Definitely Mine
Romance•SasuSaku Fanfiction• "Mulai detik ini akulah pangeranmu, dan kau adalah milikku." Berawal dari pertemuannya dengan seorang pria bernama Uchiha Sasuke. Mimpi-mimpi aneh pun selalu menghantui Haruno Sakura. Siapakah Uchiha Sasuke sebenarnya? Mind to...