Terlihat sebuah ruangan apartemen yang dihiasi dengan berbagai macam benda seni. Seorang pria bersurai merah sedang duduk sambil mengetuk-ngetukan jari telunjuknya pada sebuah undangan di atas meja. Pada undangan itu tertulis 'engagement party' yang merupakan undangan pertunangan. Sepasang manik hazelnutnya melirik nama dua insan yang tertera pada undangan tersebut.
"Uzumaki Naruto.... Hyuga Hinata," masih dengan jari telunjuknya yang mengetuk-ngetuk undangan, bibirnya mengucapkan kedua nama itu.
Perlahan kedua sudut bibir milik pria itu terangkat membentuk senyuman -lebih tepatnya seringai.
"Hmm.... Dunia ini sempit sekali. Bukan begitu?" ucapnya pada dirinya sendiri.
Ia menghentikan pergerakan jari telunjuknya yang sejak tadi mengetuk-ngetuk undangan di atas meja, kemudian sebelah telapak tangannya bergerak menutup sepasang manik hazelnut miliknya sesaat. Raut wajah baby face itu kini berubah menjadi begitu menyeramkan.
"Bukankah ini menguntungkanmu, hm?" suara yang lebih berat namun berasal dari satu orang yang sama menggema dalam ruangan itu.
Raut wajah menyeramkan itu seketika berubah ke wujud semulanya, wajah baby face yang menawan. Namun, wajah menawan itu tetap menampilkan seringai licik yang menyeramkan.
"Tepatnya menguntungkan kita, Red Devil."
.
.
.
.
.
.
Malam ini adalah malam dimana diadakannya pesta pertunangan Naruto dan Hinata. Dekorasi mewah nan elegan menghiasi ruang gedung, tempat diadakannya acara sakral itu. Wajar saja, ini adalah acara yang diadakan oleh keluarga Hyuga dan Uzumaki yang terkenal sebagai keluarga pengusaha sukses dan bergengsi.
Sasuke dan Sakura tiba di acara kedua rekannya itu. Mereka datang bersama dengan mobil milik pria bermanik kelam itu. Sasuke keluar dari mobilnya. Ia datang dengan kemeja putih yang kancing teratasnya tidak dikancing serta dibalut dengan setelan jas berwarna hitam. Tak lupa dengan jam tangan yang menghiasi pergelangan tangannya. Membuatnya semakin tampan dan atraktif.
Sasuke berjalan ke arah pintu mobil penumpang, membukakan pintu untuk Sakura dan mengulurkan tangannya untuk meraih tangan milik gadis bersurai merah muda itu. Tangan Sakura menyambut tangan Sasuke dan keluar dari mobil dengan hati-hati. Gadis bermanik emerald itu sangat anggun dengan gaun malam model sabrina berwarna merah marun pemberian ibunya. Surai merah mudanya ia biarkan tergerai. Sebelah tangannya yang tidak digenggam oleh Sasuke, memegang clutch berwarna hitam. Sakura kemudian mengaitkan tangannya pada lengan milik Sasuke.
Ketika memasuki ruangan tempat diadakannya acara, Sasuke dan Sakura disambut oleh Sai dan Ino yang datang lebih dulu dari mereka. Penampilan pasangan yang baru saja memutuskan untuk menjalin hubungan itu juga tak kalah mengagumkan dari Sasuke dan Sakura. Ino tampil cantik dengan balutan gaun berwarna senada dengan manik aquamarinenya. Rambut pirangnya yang biasanya diikat bergaya ponytail kini tergerai indah. Membuatnya seperti layaknya barbie hidup. Sai pun juga tak kalah keren dengan setelan jas berwarna dark greynya.
"Hai Sakura, Sasuke!" sapa gadis bermanik aquamarine itu sumringah.
"Hai, Ino, Sai. Konbanwa," balas Sakura, menyapa sahabat pirangnya beserta kekasihnya itu.
"Konbanwa, Sakura, Sasuke. Wow kalian sudah seperti layaknya pasangan kekasih saja," sapa Sai beserta dengan kalimat provokatifnya.
"Wah benar juga, hm?" Ino yang terprovokasi ikutan menggoda sepasang manusia di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Definitely Mine
Romance•SasuSaku Fanfiction• "Mulai detik ini akulah pangeranmu, dan kau adalah milikku." Berawal dari pertemuannya dengan seorang pria bernama Uchiha Sasuke. Mimpi-mimpi aneh pun selalu menghantui Haruno Sakura. Siapakah Uchiha Sasuke sebenarnya? Mind to...