Prolog

47.2K 3.1K 83
                                    

Mantan (n): Datang tak diundang, pergi tak bisa diusir. Selalu bikin baper tapi ujung-ujungnya bikin sebel.

 Selalu bikin baper tapi ujung-ujungnya bikin sebel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dekorasi serba putih keemasan mendominasi ballroom hotel bintang lima yang disulap elegan untuk acara pertunangan. Beberapa tamu mulai berdatangan dan duduk di tempat yang disediakan sambil menunggu acara dimulai.

Seorang perempuan yang berada di lantai lima kamar hotel baru saja selesai dirias. Wajah cantiknya semakin berkilau dengan riasan tipis tapi tetap menonjolkan kecantikan yang sudah ada. Sang perias meninggalkan ruangan ketika menyadari seorang laki-laki muncul.

"Akhirnya seorang Rugby tunangan juga," ucap Edibel sembari mendekati sang adik yang masih terduduk di depan meja rias.

"Lo kapan nyusul sama Amira? Buruan tunangan jangan kebanyakan bobo bareng."

Edibel tergelak. "Hahaha... santai. Masih ada waktu sebelum kiamat. Gue mau ambil hati kakaknya Amira dulu. Kakaknya dokter rasa tentara. Galak banget."

Rugby ikut tertawa. Biasanya Edibel memacari perempuan yang tidak punya saudara alias anak semata wayang. Jadinya ini hal baru untuk kakaknya karena memacari Amira yang memiliki kakak laki-laki.

"Kalo tau kakaknya Amira itu Dokter Sabian, gue minta dijodohin sama lo deh."

"Gila lo. Bisa-bisa gue nggak jadi nikah sama Amira. Kebetulan Sabian udah dimiliki seseorang. Pacarnya cantik."

"Gue bercanda kali. Sabian is not my type. Dia terlalu sempurna."

"Rugby, ini ada tamu mau ketemu sama lo," sela Zery.

"Tamu? Siapa?" tanya Edibel.

Zery tidak berkata apa-apa karena sudah menghilang dari pandangan. Beberapa menit kemudian Zery datang dengan mengajak sosok yang dimaksud.

"Ini mantan pacar lo yang dateng," ucap Zery santai.

Rugby terkejut melihat laki-laki tinggi nan rupawan berdiri beberapa langkah di depannya sambil menyunggingkan senyum. Tujuh tahun berlalu dan sekarang laki-laki itu baru menampakkan wajahnya? Ya, laki-laki sialan itu mantan pacarnya.

Gavin Alexander Wijaya.

"Hai, Rugby. Congratulations," ucap laki-laki itu.

Rugby bangun dari tempat duduknya, mengambil buket bunga yang diberikan pacarnya tadi pagi, kemudian menghampiri laki-laki itu dengan kekesalan yang mencapai ubun-ubun kepala.

Tanpa basa-basi Rugby memukuli laki-laki itu dengan buket bunga mawar. Awalnya gerakan itu pelan, lambat laun berubah membabi buta.

"Sialan! Brengsek! Kampret! Setan!" umpat Rugby.

Edibel langsung menarik adiknya. Alhasil Rugby meronta-ronta hendak dilepaskan seperti kerasukan setan. Sementara itu, Zery bertanya pada laki-laki itu memastikan kalau dia baik-baik saja.

"Kenapa setelah tujuh tahun lo baru muncul, hah?!" teriak Rugby dengan amarah yang menguasai diri. Dia tak habis pikir kenapa setelah sekian lama mantannya baru muncul lagi.

"Dasar pengecut! Lo batalin pernikahan gitu aja. Brengsek! Lo brengsek Gavin!" teriaknya lagi.

"Tenang, Rugby. Kenapa sih mendadak kayak kesurupan? Kasihan Gavin baru dateng lo gebukin," bujuk Edibel mencoba menenangkan adiknya.

"Tenang kepala lo! Seenaknya aja lo nyuruh gue tenang!"

Zery mendorong tubuh Gavin ke depan dengan maksud agar bicara. Dia tidak berani berkomentar karena mulut Rugby tidak terkontrol kalau marah.

"Aku dateng cuma mau jelasin alasan waktu itu, Rugby. Aku cuma mau meluruskan aja karena takutnya kamu—"

"Gue udah tau alasan lo. Lebih baik lo pulang sebelum gue tusuk pakai tangkai bunga," potong Rugby galak.

"Kamu udah tau? Padahal aku belum bilang."

"Iya gue tahu. Alasan lo batalin pernikahan kita karena gue nggak ngasih kabar selama sebulan sebelum menikah. Gue hilang kayak ditelan bumi makanya lo marah. Lo makin marah setelah tahu gue hilang karena keguguran. Lo bilang bisa ngerti tapi nyatanya? Lo malah batalin pernikahan!"

Kening Gavin berkerut samar. Raut wajahnya menunjukkan kebingungan. "Tunggu sebentar. Kamu bilang apa? Keguguran?"

"Iya. Lo kan tau kalo—"

"Aku baru tau soal itu. Alasan aku batalin bukan seperti yang kamu bilang. Aku bahkan baru tau kamu hamil," potong Gavin, masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

Untuk pertama kali dalam hidupnya Rugby ingin membunuh kakaknya. Jadi Edibel berbohong padanya soal alasan Gavin membatalkan pernikahan? Edibel yang sudah melepas adiknya sejak tadi langsung mundur teratur begitu melihat Rugby memelototinya.

"Zer cabut yuk," ajak Edibel panik. "Kalau gue masih di sini bisa dilempar ke bawah."

Zery mengangguk. Keduanya melangkah mundur sambil menampilkan senyum takut bercampur panik. Setelah memastikan Rugby tidak mengejar barulah mereka berlari keluar kamar.

"Edibel sialan! Tunggu dulu!"

Rugby hendak mengejar tapi Gavin menahan lengannya. Ketika dia berusaha melepas, Gavin malah mempererat cengkramannya.

"Jelasin yang kamu bilang tadi. Kenapa kamu nggak bilang apa-apa sama aku?" desak Gavin.

Rugby bingung harus menjawab apa. Ya, Tuhan... kenapa Edibel harus membohonginya soal alasan itu? Kenapa pula mantan pacarnya muncul di saat dirinya akan bertunangan?

Ya ampun... rasanya dia ingin menenggelamkan dirinya ke dalam kolam renang sekarang juga.

🌹 🌹 🌹

Jangan lupa vote dan komen semuanya😘😘🤗

Jadi gimana prolognya cerita awal Gavin - Rugby?🤔😳

Follow IG: anothermissjo

Follow IG: anothermissjo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hello, Ex-Boyfriend! (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang