DIFERRENTSIA - 1

158 33 7
                                    

"Kita tak akan pernah tahu, mana orang yang benar-benar bahagia dan mana orang yang berpura-pura bahagia, untuk sekedar menutupi kesedihannya"

....

"Franda Naquela Alysia!" Teriak seorang guru kepada muridnya yang sedang menelungkupkan wajahnya di meja

"Hadir bu" Memang benar Franda sudah menjawab, bahkan sudah mengangkat tangan kanannya. Namun kepalanya yang menjadi persoalan utama masih sangat betah diatas meja

"Franda!" teriaknya sekali lagi, barulah Franda menegakkan tubuhnya dan menyandarkannya kesandaran kursi

"Yailah ibu kok ngabsen mulu sih, aku hadir kok ini" Ucap Franda dengan sangat malas. Bahkan ia masih sempat-sempatnya mengucek matanya yang sedikit kemerahan khas bangun tidur

Semua yang ada dikelas tersebut tertawa melihat kelakuan Franda yang terkesan sangat berani kepada Bu Meta yang terkenal tegas itu

"Diam semua!"

Pukulan mistar pada meja yang disertai bunyi yang keras, terdengar layaknya petir disiang bolong yang membuat seisi kelas menjadi terdiam dan menegang

"Franda!Kenapa tidur dikelas saya!" Kembali Bu Meta bertanya dengan nada membentak. Membuat beberapa murid bergidik ngeri padahal bentakan itu hanya diarahkan kepada Franda

"Aduh Bu,Gitu aja ditanyain. Masa nggak tau kebiasaan saya"

Namun Franda tetaplah Franda. Walaupun ia telah dibentak, tapi masih saja tetap santai ditempatnya seakan bentakan Bu Meta hanya sebagai angin lalu baginya

"Kamu nonton lagi!!!"

" Ih ibu perhatian banget deh. Tambah sayang"

" Yaudah karna saya sangat perhatian ke kamu. Sekarang maju kedepan dan kerjain soalnya" ucap Bu Meta pelan namun disertai dengan tatapan membunuhnya seraya menunjuk beberapa soal yang ada dipapan tulis

"Ampun dah bu. Mana bisa saya"

"Yasudah berdiri didepan kelas. Sekarang!!"

Dengan terpaksa Franda berdiri dari tempat duduknya. Dengan gaya yang sangat terkesan malas, akhirnya Ia melangkahkan kakinya

Cewek badgirl itu memasang wajah masam saat bu Meta kembali menerangkan materi fisika yang sama sekali tak dimengertinya itu

"Bu. Bu Meta dipanggil Pak Aryo tuh" ucap Franda tiba-tiba ketika melihat Gurunya sedang berdiri didepan pintu hendak mengetuk

"Hah mana?" tanya Bu Meta spontan, karena saat ini Ia sedang fokus menulis di papan

"Ceilah Ibu Pak Aryo aja cepet, Tuh didepan kelas. oiya maaf nih ya bu maaf banget yah"

"Apa" Dingin bu Meta yang geram melihat tingkah muridnya yang satu ini

"Di gigi ibu ada cabe" bisik Franda ke Bu Meta. Cabe itu sebenarnya sangat kecil dan tak terlalu kelihatan. Namun demi kebaikan dan harga diri, Ia tetap harus memberitahukannya

"Kok nggak bilang sih!"Niat hati ingin memberi tahu dan berbuat baik. Namun Franda malah dapat tatapan tajam dari Bu Meta

"Ini udah bilang Bu. Hampir aja malu-maluin depan calon" ucap Franda dengan cengiran khasnya

"Apa kamu bilang!"

"hehe Yaudah bu. Tuh temuin dulu pak Aryo nya. Nanti kelas aku yang jaga, dijamin aman deh"

" Yaudah Ibu keluar dulu. Jagain kelas awas aja kamu kalau kabur"

"Gak kok suwer deh"

Sesaat setelah bu Meta pergi, kelas menjadi sangat lah gaduh. Mulai dari Andra sang bendahara yang mulai menagih uang kelas, Fito yang bermain tik tok, gabungan cowok dibelakang kelas yang lagi rusuh main game dan masih banyak lagi gaya absurd lainnya

DIFFERENTSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang