"Frand! lo dipanggil Bu Meta!" teriak Andra dari pintu
Hanya anggukan yang bisa diberikan Franda. Ia sudah memprediksi jika hal ini pasti akan terjadi
Franda beranjak keluar dari kelasnya, tak peduli dengan tatapan bertanya yang ditujukan kepadanya. Sepertinya mereka semua belum tahu masalah yang terjadi, dan Franda sangat bersyukur atas informasi yang berjalan lambat itu
Franda terlihat berjalan dengan santai ditengah koridor kelas yang sangat ramai, dipenuhi oleh para murid yang hanya sekedar duduk dan bercengkrama
Tak butuh waktu lama, kini Franda sudah sampai dihadapan pintu cokelat yang mungkin sudah sangat dihafalnya
Seperti biasa, satu helaan nafas terdengar darinya sebelum masuk keruangan Bu Meta. Suasana yang sangat sepi membuat helaan nafas itu terdengar sangat nyaring, menandakan jika Franda sedang dilanda kegugupan
"Duduk" perintah Bu Meta
Namun Franda sama sekali tak mengindahkan arahan itu. Ia hanya berdiri diam tak bergeming di tempatnya
Bu Meta hanya menggelengkan kepalanya sesaat. Melihat Franda yang begitu keras kepala dan selalu membantah
Ruangan itu tak hanya berisi mereka berdua ,namun terdapat pula Ayana dan seorang pria paruh baya yang seingatnya adalah ayah tiri sekaligus rival bisnis ayahnya
"Sekarang minta maaf ke Ayana" titah Bu Meta
"Saya tidak salah apapun"
"Kamu membully anak saya!" bentak Pria itu
"Anak anda sudah menuduh kakak saya"balas Franda dengan tenang
"Anak saya bukan menuduh, tapi itu kenyataan. Adiknya saja seperti ini, sekeluarga sama saja!" ucap pria itu dengan wajah yang seakan sengaja mengejek Franda
"Jika begitu cara pandang anda. Jadi tidak salah jika saya katakan, Anda dan Ayana juga sama-sama suka menuduh"
"Apa seperti ini ajaran orang tua kamu?"
"Saya seperti ini karena diri saya sendiri dan saya berada disini untuk bertanggung jawab terhadap diri saya"
"Kamu masih remaja dan belum tau apa itu tanggung jawab"
"Jadi Menurut anda, apakah arti tanggung jawab untuk Seorang pria yang menelantarkan istrinya?" skakmat, Pria dihadapannya kini terdiam sesaat. Namun keterdiaman itu tak berlangsung lama tatkala sebuah senyum terbit dibibirnya seakan sudah sangat terbiasa dengan kata-kata itu
Memang betul yang dikatakan Franda. Ayah tiri Ayana itu rela meninggalkan istri sahnya dan berselingkuh dengan ibu Ayana. Berita itu bukanlah gosip semata, namun merupakan fakta yang sudah diketahuinya setahun yang lalu
Sebelumnya Franda menggunakan berita itu untuk sekedar mengancam Ayana, namun sepertinya Ayana sama sekali tak terpengaruh bahkan bangga dengan statusnya yang kini merupakan anak orang kaya
"Kamu seharusnya tidak berbicara seperti itu Franda" ucap Bu Meta menengahi
"Itu hanya sebagian kenyaatannya saja" balas Franda
"Jaga mulut Lo!!" bentak Ayana karena tak terima ayahnya diperlakukan seperti itu
"Lucu ya, Lo bisa marah saat Gue hanya menyinggung Ayah tiri lo, sedangkan ayah kandung yang nyatanya dimaki-maki bahkan ditendang pun lo biasa aja. Segitu pentingnya status sosial buat lo?"
Keheningan terjadi diantara mereka, disatu sisi Ayana sudah tak bisa mengelak dan sisi lainnya Franda sudah sangat malas berbicara. Bu Meta pun yang tak tahu arah pembicaraan hanya bisa terdiam ditempatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENTSIA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] "Hanya orang beruntung yang bisa mengetahui dua sisi diriku dan yang membuatku terkejut itu adalah kamu" "Hidup dengan dua sisi bukanlah hal yang mudah. Namun telah kujalani sejak semuanya berubah dan munculnya perbedaan" "Mema...