DIFFERENTSIA - 10

68 15 0
                                    

Mengistrahatkan diri adalah keputusan terbaik yang diambil oleh Franda. Setelah seharian melakukan aktivitas, Akhirnya Ia bisa juga merasakan keempukan kasur king size nya

"Biarin gue istirahat tenang untuk kali ini please"

Tok tok!

Terdengar suara ketukan yang mungkin lebih pantas disebut sebagai gebrakan, dari arah pintu berwarna putih tersebut

"FRANDA BUKA!" Teriak seseorang dari balik pintu

Wanita yang sesaat tadi mengetuk pintu Franda adalah Yuna Armalida Alysia. Ia adalah kakak kandung Franda yang usianya berjarak tiga tahun dengan Franda

Ia adalah Seorang aktris dan model, yang sudah banyak menghiasi sampul majalah dan banyak membintangi drama dan juga film

Berperawakan tinggi dan ditambah rambut panjangnya yang lurus, sangatlah menambah kesan elegan yang ada padanya

Matanya yang kecoklatan, hidung mancung dan wajah blasteran. Sangat menambah nilai plus untuknya

"Kenapa kak" tanya Franda kepada Yuna yang saat ini berada dihadapannya

"Sampai kapan Lo mau sok jagoan" ucap Yuna seraya menampilkan smirknya

"Maksud kak Yuna apa?" tanya Franda yang masih belum mengerti dengan arah pembicaraan wanita berpakaian Casual itu

"Lo buat gue malu. Dasar bodoh!!!" ucap Yuna seraya melemparkan sebuah surat kepada Franda. Surat yang sama, seperti yang diberikan Bu Meta

"Tapi kan-"

Plak

Ucapan Franda dipotong oleh tamparan keras yang tepat mengenai pipi sebelah kirinya

"Lo Nggak mikir efek kenakalan Lo?"

" Gue bisa aja diberitain nelantarin Lo, Punya adik kasar, Gue dibilang bukan kakak yang baik, munafik. Itukan mau Lo!" bentak Yuna

"Tapi kak ak-"

Plak

Sebuah tamparan kembali membekas dipipi Franda. Bunyi keras akibat tamparan itu sangatlah nyaring terdengar, menyiratkan bahwa tamparan itu sangatlah menyakitkan

Namun franda tetap berusaha menahan emosinya, bagaimana pun orang dihadapannya ini adalah kakaknya

Namun sekeras apapun Ia menahan, gejolak emosinya tetaplah terpancing

"Silahkan kakak tampar aku lagi kalau ini belum cukup. Ayo kak tampar aku!" Franda menarik tangan Yuna dan mengarahkannya kepipinya sendiri

"Mukul, tampar anak orang, Menyontek, gak kerja tugas! Apalagi yang Lo lakuin!!"

"Dasar nggak berguna! Gue sama Ayah udah susah payah kerja, cari uang untuk biayain sekolah Lo. Dan ini balasannya? Sampai kapan Lo mau terus-terusan jadi anak yang nyusahin!"

"Asal Kakak tahu, Aku nggak pernah gunain sepeser pun uang itu! Aku kerja di toko Kak Farah supaya nggak nyusahin kalian"

"Dan Lo fikir Gue bakal bangga dengan itu. Lo fikir dengan Lo jadi mandiri Gue bakal bilang Lo adik yang hebat?"

"Nggak! Karena Lo hanyalah sampah dikehidupan Gue sama Ayah. Jadi stop lakuin hal-hal yang tambah bikin Gue benci sama Lo!"

"Bunuh aja Aku sekalian! Itukan yang kakak mau. Hanya dengan cara itu Aku bisa lenyap dan pergi dari kehidupan kakak"

"Aku capek kak jadi pihak yang selalu disalahkan!!"

Tak ada pergerakan sedikitpun dari Yuna, Ia hanya menunduk memandang lantai putih. Berusaha meyakinkan dirinya bahwa semua yang dilakukannya adalah benar

DIFFERENTSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang