explanation means getting back?

1.6K 174 29
                                    


waktu menunjukan hampir sebelas malam dan saint masih berada di bench, menunggu orang yang mengajaknya ke sini. beberapa kali ia juga sempat berdiri dan merentangkan otot-otot tubuhnya karena walau sedari tadi ia hanya fokus dengan ponsel, tetap saja rasa pegal menyerang.

lelaki berusia kepala dua itu juga sudah mulai merasakan kantuk. diam-diam beberapa hari belakangan, sejak zee hampir secara rutin menemaninya tidur, saint kehilangan jati diri sebagai makhluk nokturnal. biasanya lelaki itu baru bisa tertidur pukul tiga pagi, namun sekarang baru jam sebelas malam rasanya sudah larut sekali.

tak sadar ternyata zee sudah berada di sisi anak itu, menyunggingkan senyum kecil sembari sepasang mata menatap apa yang sedang dilakukan.

"cape?" tanya zee.

saint menoleh ke sumber suara lalu menganggukan kepala. "ngantuk."

"maaf ya lama." entah mengapa tiba-tiba zee menggenggam tangannya.

"gapapa, kalo langsung balik aku juga ga ngapa-ngapain." saint tersenyum tipis.

"yaudah gue beberes dulu ya? apa mau langsung pulang?" tawar zee sambil menaik-naikan alisnya, tak lupa dengan sengaja mendekatkan badannya yang lengket karena keringat ke saint.

saint mendengus sambil mendorong yang lebih tua menjauh.

"gamau, bau. ih jangan meper-meper."

melihat respon saint justru membuat zee lebih gencar menggoda anak itu, sampai akhirnya mendapat tinjuan ringan di bahunya. yah, untuk seorang zee pruk tidak sesakit itu.

"iyaa iya. tunggu sebentar." pesan zee dan untuk yang kesekian kalinya mengacak-acak rambut saint dan akhirnya langsung kabur sebelum lelaki manis itu menyerukan protes.

ketika saint kembali duduk di bench sembari menunggu zee, tanpa ia sadari dari sisi ruangan ada sepasang mata yang mengamatinya. bahkan sejak zee ada bersamanya.

ya. orang itu adalah joss.

joss mengembuskan napas, sebelum kedua tungkainya tergerak menghampiri saint.

melihat sosok itu di hadapannya, saint tercekat untuk beberapa saat.

".... saint." ia tak menyangka jika joss akan membuka pembicaraan lebih dulu. "boleh ngomong sebentar?"

bukannnya lelaki itu sendiri yang bilang untuk menganggap keduanya tidak pernah saling mengenal?

saint mencoba menetralisir detak jantung dan perasaannya. kedua mata menatap milik joss, berharap tidak membuatnya teringat dengan kejadian beberapa tahun lalu.

"boleh?" sekali lagi joss mengulang.

menarik napas sejenak, saint mengepalkan kedua tangannya. perkataan zee masih ia ingat baik-baik. ia tidak sendirian, zee ada disini. karena itu akhirnya ia memberi anggukan sebagai jawaban.

"thanks," tutur joss dengan kedua sudut bibirnya yang terangkat beberapa derajat. ia pun mengambil tempat untuk duduk di samping saint, dengan jarak yang benar-benar kentara. entah secara kasat mata mau pun tak kasat mata.

"gue mau minta maaf atas kelakuan gue waktu itu." kalimat pertama yang mengawali.

saint terdiam sejenak. masih enggan memberikan respon karena ia tidak dapat merangkai perasaannya dalam kata-kata.

"waktu itu, gue cuma anak sekolah yang pikirannya bersumbu pendek. bisa-bisanya gue ngancurin persahabatan cuma karena keegoisan gue. maaf saint, karena udah nyakitin lo."

saint menghembuskan napas sejenak kemudian membuat kontak mata dengan yang lebih tua. mendengar semua itu, entah mengapa bagai mati rasa. nyatanya permintaan maaf joss justru membuatnya lega, karena selama ini yang ia takutkan adalah pandangan orang terhadap dirinya yang berbeda.

zaintsee: meant to be - finishedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang