he is my friend

2.3K 227 6
                                    

bunyi yang lumayan asing membangunkan zee dari tidur nyenyaknya. perlahan kedua kelopak , membiasakan sinar mentari masuk perlahan ke indera pengelihatannya. pemandangan pertama yang ditangkap iris milik lelaki itu adalah wajah manis saint yang masih tertidur lelap. tanpa sadar hal sederhana itu memancing kedua sudut bibir zee untuk melawan gravitasi. ya, zee tersenyum manis sembari mengagumi figur di hadapannya.

"lucu banget harusnya lo yang jadi sugar daddy tapi rasanya kaya sugar baby," tutur zee dengan nada rendah.

ting!

ting!

suara itu lagi.

suara aneh yang membangunkan zee dari tidurnya.

lelaki itu pun beranjak dari ranjang setelah membenarkan posisi selimut yang menghangatkan tubuh saint.

ternyata sumber suara berasal dari interkom apartment itu.

"saiiint bukain napa. pasti belom bangun deh."

ketika mengintip dari kamera cctv yang terhubung dengan interkom, zee dapat melihat seorang sedang mendekatkan wajahnya ke kamera. wajahnya cemberut mungkin karena sudah menunggu terlalu lama.

karena sempat mendengar nama pemilik apartment disebut, mau tak mau zee berasumsi kalau orang di depan pintu itu adalah orang yang dikenal oleh saint. ia pun memutuskan untuk membukakan pintu.

"SAINT LAMA BANG---ET---wait?!! lo siapa?!"

serentet kalimat berujung keterkejutan menyambut zee.

"ah itu, gw---"

"DI MANA SAINT SEKARANG??" LO ABIS NGAPAIN SAINT??!!"

bahkan zee belum sempat memperkenalkan diri, lelaki yang tak diketahui namanya ini masih berbicara tanpa henti dengan nada tingginya.

"apaan sih berisik banget kak tonnam."

itu saint yang tiba-tiba muncul dengan wajah khas bangun tidur. ia mengerucutkan bibir sembari mengusap kedua matanya yang mungkin masih merasakan kantuk.

sang tamu yang bukan lain adalah tonnam segera berlari menghampiri saint. kedua tangannya mencengkram bahu yang lebih muda dan memberikan tatapan panik.

"jangan liatin aku kaya gitu, lebay banget ih kak."

"lo abis ngapain?! dia siapa?!" tanyanya histeris dan sesekali menoleh ke arah zee.

saint melepaskan diri dari jerat orang yang lebih tua kemudian berjalan guna mendudukan dirinya di sofa. masih dengan aura mengantuk, ia menyandarkan tubuhnya mencari posisi nyaman.

"temen," satu kata itu menjadi jawaban untuk pertanyaan tonnam. "kak zee, ini kak tonnam. temen aku."

zee mengusap tengkuknya lalu sedikit tersenyum kepada figur yang dikenalkan saint sebagai temannya itu. "halo, gw zee." akhirnya ia berhasil memperkenalkan diri.

tonnam mengerjapkan mata menatap zee. beberapa detik setelahnya kembali mendekati saint. duduk tepat di samping yang kelihatannya masih mengantuk itu.

"sejak kapan lo punya temen selain gue?"

saint memutar bola mata. kenapa sih tonnam terang-terangan membongkar fakta kalau saint hanya memiliki satu teman.

dari pada menjawab pertanyaan tonnam, saint menoleh ke arah zee yang masih berdiri di sisi ruangan. pasti lelaki itu sedang kebingungan.

"duduk kak," kata saint membuat zee merasa sedikit malu.

ketika zee duduk di sofa yang bersebelahan dengannya, tonnam seakan-akan mengulitinya bersama tatapan penuh kecurigaan.

"jangan liatin kak zee kaya gitu ih," protes saint pada tonnam sebelum perhatiannya kembali pada orang yang menemaninya semalaman itu. "kak zee mau sarapan apa?"

"oh gitu?? gue ga ditawarin?" sudah ketebak bukan siapa yang menyahut.

saint mendesah. "pasti sebelum ke sini kakak udah sarapan."

"err--gw nanti makan di luar aja, saint."

"no, big no. kamu ga boleh pergi sebelum sarapan di sini." tentang saint.

"kalo gitu terserah lo mau sarapan apa, gw ngikut aja," jawab zee sembari tersenyum tipis.

"okay aku pesen dulu."

kerutan muncul di dahi tonnam, ia merasa seperti makhluk tak kasat mata di sini.

"tunggu--saint," ujar tonnam tiba-tiba. raut wajahnya pun kembali berubah menjadi terkejut.

"apaan sih?"

"JANGAN BILANG LO NGIKUTIN APA SARAN GUE KEMAREN?!!"

---
tbc
---

wayoloooo

zaintsee: meant to be - finishedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang