first day of work

2.7K 260 33
                                    

zee menatap sosok yang sedang tertidur lelap di hadapannya. gak tega untuk membangunkan orang itu, iya, dia saint-yang sedang berseluncur di dalam mimpi.

beberapa saat lalu zee mendapatkan pesan dari saint bahwa lelaki yang lebih muda ingin ditemani. tapi nyatanya setelah ia sampai, justru disambut pemandangan seperti ini

"mau bangunin tapi gak tega." zee bermonolog.

jangan tanya kenapa dia bisa masuk ke apartment saint padahal orangnya lagi tidur. sejak penandatanganan kontrak kemarin, saint memang sudah memberikan kartu akses kepasa zee.

zee pun bernisiatif untuk menyelimuti saint dengan benar. karena cowo itu tidur dengan bedcover yang acak-acakan. sepertinya karena ketiduran.

gak lama kemudian suara lenguhan terdengar dari saint. sepertinya merasa tidurnya terganggu. matanya pun terbuka perlahan.

"hnngg-kak zee??" seperti masih setengah tersadar, saint mengusap kedua matanya lalu mendudukan tubuh.

yang lebih tua tersenyum dan mengambil tempat di sisi ranjang.

"udah lama? aku ketiduran ya."

"ga kok. gw baru aja sampe. lo kayanya kecapean banget."

saint menggeleng sembari merentangkan otot-ototnya. "ngga. hari ini cuma ngampus biasa."

anggukan menjadi respon. kemudian zee berdehem ragu. mendengarnya saint menyipitkan mata.

"kenapa kak?"

sambil menyengir zee menjawab. "er-jadi ini hari pertama gw kerja kan? lo mau gw ngapain?"

lelaki yang satunya tertawa renyah melihat pertanyaan zee. lalu ia begerak sedikit untuk memberikan ruang di ranjang berukuran queen size itu.

"sini," ucap saint sambil menepuk bagian kosong di sampingnya. "i think i need a cuddle."

zee pun berbaring di samping saint. tanpa ragu figur yang lebih ramping merapatkan dirinya. menjadikan lengan zee sebagai bantalan sementara pipinya bersandar pada dada bidang yang lebih tua.

serileks mungkin, zee mengusap kepala saint. ini bukan pengalaman pertamanya untuk cuddle, tapi pengalaman pertamanya cuddle bersama cowo.

"can you talk about something?" pinta saint.

masih memanjakan surai yang lebih muda zee bergumam pelan. lagi-lagi saint terkekeh karena menyadari sepertinya zee masih awkward.

"kata temenku, aku itu anaknya suka ngomong. tapi sekarang lagi males aja ngomong." saint akhirnya membuka pembicaraan.

"sorry." zee meminta maaf karena merasa tidak dapat memenuhi keinginan saint.

"gapapa," saint mengangkat kepala sehingga sepasang mata miliknya bertemu dengan milik zee.

dalam jarak sedekat ini, zee dapat mengamati wajah saint dengan begitu jelas. sepasang mata yang bersinar, kulit wajahnya yang terlihat sangat halus, bibirnya yang tebal bewarna merah muda tak lupa memancarkan senyum yang begitu manis.

"ini pertama kalinya buat gw," akhirnya zee melanjutkan pembicaraan. "maksudnya, cuddle sama cowo."

"ah gitu." saint pun sedikit mengambil jarak dari zee. ia bergeser sehingga kepalanya tidak lagi bersandar pada lengan zee. menggunakan bantal sebagaimana fungsinya, lalu menatap langit-langit.

sementara zee merasakan kekosongan karena saint mengambil jarak darinya. "kenapa lo ngejauh-gw ga masalah kok. serius."

"wkwk santai kak, ngobrol begini juga ga masalah." pembawaan saint tidak berubah. "jadi kalo kamu straight aku ga perlu khawatir sama larangan yang aku buat di surat perjanjian," kata saint sambil sekilas melirik zee.

iya, di surat perjanjian mereka memang tertulis bahwa pihak kedua dilarang jatuh cinta dengan pihak pertama, zee mengingatnya kok.

"lo lagi suka sama seseorang?" entah mengapa tiba-tiba zee menanyakan hal itu.

saint menggeleng. "perasaan aku kaya udah mati. ga tertarik sama begitu-begituan." entah, zee merasa kalimat itu terputus dengan banyak kisah di belakangnya, namun ia tidak ingin bertanya lebih lanjut sebelum saint menceritakannya sendiri.

yang lebih muda kembali membenarkan posisi. dengan jarak yang tak berubah, ia hanya mengarahkan tubuhnya untuk berbaring menghadap zee.

"aku disuruh temenku apply buat cari sugar baby atau sejenisnya itu. karena dia pikir aku butuh orang buat bersandar. tapi karena aku gamau terikat dalam satu hubungan yang melibatlan perasaan, dia saranin beginian deh."

zee memberikan atensinya pada saint yang tengah bercerita. suara lelaki itu mulai terdengar seperti melodi untuk zee. ia penasaran karena saint kerap membawa ikatan hubungan dan perasaan, zee yakin ada sesuatu yang terjadi sehingga lelaki di hadapannya ini seperti muak berhubungan romantis dengan seseorang.

"orangtua lo gimana?"

"kerja di luar negeri. aku sekarang cuma punya mama."

senyum tipis terukir di bibir zee, "gw sekarang cuma punya tommy, adek gw. sejak dua tahun lalu ortu gw kecelakaan."

"i'm sorry to hear that," saint berempati.

“sejak saat itu gw sadar kalo ga selamanya orang mau temenan dengan tulus. sekarang temen yang bisa gw ajak cerita, ngehibur gw, cuma satu. itu juga jarang ketemu gegara dia harus fokus buat nyelesain kredit untuk skripsi.”

zee menghela napas. kini ganti ia yang mengubah posisi, berbaring sambil pandangannya menerawang ke langit-langit kamar.

saint diam sejenak, namun sepasang mata miliknya masih terpaku pada sosok lelaki di hadapannya ini.

“kak zee.”

“hm?”

“semester depan jangan cuti ya? masalah biaya—”

mendengar hal itu zee langsung memposisikan tubuhnya untuk menghadap ke arah saint.

“gak, saint. udah cukup lo ngebiayain perawatan tommy di luar gaji gw.”

“tapi—”

zee mencubit pipi saint gemas.

“ga ada tapi-tapian, nanti gw nabung aja dari uang bulanan itu buat ngelanjutin kuliah. oke??”

senyum tipis terpancar dari yang lebih muda. ia pun mengangguk setuju.

“lo ngampus di mana dah?”

“di SS univ.”

“anjir—lo adek tingkat gw dong?? ekonomi kan?”

“lah masa?”

tawa pun menemani percakapan mereka malam ini. entah karena dunia yang sempit atau memang takdir bermain dengan keduanya.

“sini,” zee bergerak mendekati saint. membungkus tubuh ramping itu dalam pelukannya. “udah malem, lo harus istirahat.”

“hnng. good night, kak.” saint menyandarkan kepalanya di dada lelaki yang lebih tua. aroma kopi yang menenangkan tercium inderanya. membuatnya perlahan terlelap menuju mimpi.

“good night, saint.” zee menarik selimut guna menghangatkan tubuh mereka berdua.

--
tbc
--

aku ga kepikiran konflik sama sekali buat fic ini karena awalnya emang cuma mau bikin sns au kaya di twitter gitu 😶 jadi mungkin cuma banyak gombalan, cheesy thingies, sampe relationship zee dan saint berkembang hehe.

zaintsee: meant to be - finishedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang