waktu menunjukan hampir pukul sepuluh pagi. zee tengah berada di sebuah coffee shop, tempatnya bekerja part time sejak beberapa bulan lalu.
“oh zee. udah dateng lo?” pemiliknya, earth datang dan menyapa lelaki itu dengan ramah.
“iya bang.” balas zee.
“sebentar ya. duduk aja dulu---atau buat kopi sendiri juga gapapa.”
seakan mengetahui apa inti dari tujuan zee datang, earth undur diri sejenak. iya, hari ini zee sedang libur bertepatan dengan hari gajiannya. jadi mau tak mau lelaki itu datang ke kafe ini. ga masalah juga untuknya.
zee mengambil tempat duduk yang letaknya dekat dengan jendela. sembari menunggu sang pemilik kafe, tiba-tiba ponselnya bergetar. ternyata ada pesan singkat dari adiknya.
zee mengusap wajahnya, enggan membalas pesan dari sang adik. ia tidak menyangka kalau adiknya akan mencari informasi sejauh itu.“zee, sorry lama.” kedatangan sang pemilik kafe mengalihkan perhatian zee sejenak.
sebuah amplop diletakan di meja. zee tersenyum tipis, “gak kok bang.”
“ini gaji buat bulan kemaren, makasih ya udah mau bantuin.” ucap pria itu masih dengan senyum ramah.
“harusnya gw yang makasih bang. udah diterima buat kerja di sini.”
tepukan di bahu zee menjadi respon awal. “gue ga bisa bantu banyak. cuma bisa bantu doa semoga tommy cepet baikan ya.”
gak menghabiskan waktu lama, zee pamit kepada earth.
mengabaikan adiknya yang terus-terusan mengirimkannya chat.
KAMU SEDANG MEMBACA
zaintsee: meant to be - finished
Fanficseharusnya saint tidak mendengarkan perkataan tonnam. warning: zaintsee fanfiction harsh word, semi comedy if you're not into the genre, you're allowed to press the back button.