Revenge (Hyunjeong)

Imposible!

Mianhae chagiya, eonni udah jarang up soalnya tugas menumpuk gara gara Lockdown disini dan karna eonni juga lagi sakit ini, tpi bukan korona ya amit amit, yang lain tetep semangat ya, stay save dan yang sakit semoga disembuhkan eonni mohon doanya buat eonni biar diberi kesembuhan aminnn, Kali ini eonni gk nge up nih soalnya lagi buntu sama Revenge, Eonni bawa cerpen nih palingan 3 lembar dah selesai, buat ngisi masa masa lockdown kalian dirumah biar gak bosen, stay tune sampai selesai ya.

Hallo namaku Uka andracipta Aku mahasiswa seni tari Universitas gajah mada Jurusan Seni tari angkatan 2018, kurang lebih sudah setahun jalan aku udah jadi mahasiswa disini, aku juga tak terlalu mencolok karna aku juga bukan mahasiswa yang pintar dan tergolong biasa biasa saja, disaat yang lain sibuk untuk belajar tarian kontemporer dan traditional untuk mendongkrak nilai mata kuliah mereka, aku malah fokus untuk menggeluti hobiku dengan teamku dalam kompetisi tarian modern, karna itu memang minatku.

Siang itu di asrama tempatku tinggal datanglah pemuda dengan badan tegapnya, rambut yang hanya 1 inci tak menyembunyikan ketampananya, dia diantar dengan orang tuanya yang datang menggunakan mobil pribadi dan mobil angkutan untuk membawakan motor besarnya yang gagah dan pas sekali jika dia yang menggunakan, apalah aku ini yang hanya anak pegawai biasa yang hanya bisa naik sepeda atau jalan kaki jika ban sepedaku sedang bocor.

Sebenarnya ayahku bisa saja membelikanku sepeda motor tapi tekatku untuk mengurangi polusi dan tentunya untuk menghilangkan lemak dibadanku mengurungkan permintaan itu, sebenarnya aku tidak berbadan gemuk tapi kata orang pantatku seksi seperti penyanyi penyanyi pernikahan diluarsana, dan aku benci itu.

pada suatu pagi, tepatnya sudah setengah siang, ternyata aku kesiangan dan hampir terlambat aku sudah terburu buru tanpa menyisir rambutku lebih dulu, tiba tiba suara beratnya sambil mengendarai motor besar birunya, menepuk jok belakang sambil mengajaku untuk berangkat bersama.

Mulanya aku ingin menolak, tapi karna aku tak mau jadi bodoh karna dihukum tak bisa mengikuti mata kuliah tari traditional jawa pada hari ini, maka akupun mengiyakan tawaranya.

Sesampainya di kampus aku pun masuk kekelas sambil tersenyum lebar karna aku tau siapa namanya, Jurusan, angkatan bahkan aroma parfumnya. Namanya Guntur Adi pangestu, Anak Arsitektur 2019 terlihat dari bajunya yang masih memakai kemeja putih dan celana hitamnya, badanya sangat wangi maskuline dia memakai parfum yang tak dijual diminimartket yang biasa aku beli minyak telon sebagai parfumku, yang di disinggungnya karna aromaku seperti bayi yang baru mandi, karna aku hanya memakai minyak telon, sampo bayi dan juga bedak bayi pula, hal ini karna badanku sangat sensitif dengan bau bau parfum alqohol tentu saja kecuali parfum galang.

sudah beberapa hari aku tak bertemu dengan dia, mungkin dia sedang persiapkan mosnya atau sedang banyak banyaknya tugas, wajar maba kan. malam itu aku habis pulang dari latihan untuk lomba minggu depan aku lihat kamarnya masih terang benderang dan pintunya sedikit terbuka, maka aku beranikan diri untuk mengetuk pintunya karna tadi aku juga membeli cemilan berat yang seketika aku tak nafsu memakanya.

Tur, Tur, Tur, aku memanggil namanya lalu dia menyahutku dan menyuruhku masuk, dia ternyata belum tidur karna mengerjakan tugas yang deadlinenya besok pagi, aku memberikan cemilan malamku untuk dia makan dan berinisiatif untuk membantunya sedikit untuk mengerjakan tugasnya aku hanya mengerjakan apa yang aku bisa karna jujur tugasnya membuatku ingin pecah kepala dengan mendisain gedung gedung tinggi pencakar langit dengan rumus dan angka angka yang sama sekali tak aku mengerti.

Setelah nugas bersama selama semalaman aku pun ngantuk dan dia pun menyuruhku untuk tetap tidur disana sambil dia mengerjakan tugas karna sebentar lagi selesai.

Swipe to part 2