"good morning Koeun"
"Morning"
"Sebentar lagi musim gugur"
"Iya"
"Pastikan kamu memakai pakaian hangat, kemungkinan akan sering hujan"
"Oke"
"Koeun?"
"Hm?"
"Kamu tidak pakai dasi?"
Mendengar itu Koeun langsung menghentikan langkahnya lalu merabah kerah seragamnya. Dan ternyata benar, dia lupa memakai dasi.
Mata Koeun membulat, wajahnya menunjukan kepanikan. Dia menatap Mark yang berdiri disampingnya seolah-olah meminta bantuan atau setidaknya masukan.
"Astaga untung kamu lolos saat masuk gerbang sekolah" kata Mark
"Aduh Mark, gimana ini? Hari ini ada ujian bahasa Inggris dadakan, kalau ngga lengkap gua ngga boleh ikut ujian dan disuruh susulan. Gua dari SD anti banget sama yang namanya susulan, gua harus gimana Mark??" Keluh Koeun yang panik
Mark tersenyum melihat Koeun yang panik ternyata sangat cerewet. Dari tadi Mark mengajak Koeun mengobrol, gadis itu hanya menanggapi singkat, akhirnya sekarang gadis ini bersuara lebih lama
"Jangan hanya senyum-senyum Mark!!! Gua ga bisa balik ke rumah, dikit lagi bel masuk!" rengek Koeun
Bukan Mark namanya kalau tidak punya ide-ide yang aneh. Mark melepaskan dasi nya membuat Koeun semakin panik
"Jangan pernah berfikir untuk memberikan dasi lu buat gua, sama aja nanti lu ngga bisa ujian!!"
"Tidak kok, jangan khawatir"
"Gua ga bisa untuk tidak KHAWATIR!"
"Haha baiklah pegang dasi ku sebentar"
Koeun menurut lalu memegang dasi Mark yang lumayan panjang
Mark melepas tas ransel nya lalu membuka resleting, Mark mengambil sesuatu di dalam tasnya setelah itu dia menarik dari dalam tasnya
Koeun mengernyit
"Gunting buat apaan?" tanya Koeun
Mark kembali memakai tas ranselnya yang terbuka lalu tangan kirinya meraih ujung dasi nya. Mark merentangkan gunting itu lalu mengukur panjang dasi yang ia inginkan.
Koeun melotot melihat aksi Mark yang anti-mainstream
"NGAPAIN LU POTONG BULE??" Pekik Koeun
"Tenang Koeun"
"MANA MUNGKIN GUA TENANG?!"
Dalam sekali gunting, dasi itu pun terputus membuat Koeun menganga tak percaya.
Mark memasukan kembali guntingnya asal ke dalam tas lalu mengalungkan potongan dasi yang ia pegang di leher kerah kemeja Koeun
Dengan telaten, Mark memakaikan dasi untuk Koeun. Sedangkan Koeun menatap wajah Mark dari dekat tanpa kedip, Koeun tengah memperhatikan setiap sudut di wajah Mark
"Sudah, sekarang giliran kamu memakaikan dasi untuk ku" ujar Mark membuyarkan lamunan Koeun
Koeun pun melakukan hal yang sama, dia memakaikan dasi untuk Mark dengan potongan dasi yang sekarang jadi pendek
"Sudah" kata Koeun
"Nah sekarang sudah legah kan?"
Koeun hanya mengangguk
"Ayo ke kelas, sebelum bel berbunyi" ujar Mark lalu berjalan duluan
Koeun melihat tas Mark yang terbuka lebar, Mark sepertinya lupa untuk menutup resleting tasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
antagonis | Koeun
Teen Fiction"karena itulah manusia, menilai sebuah masalah dari satu arah saja, dan mengambil kesimpulan sesuai pemikiran sendiri. Mereka tidak tau dan tidak mau tau, apa hal yang menjadi penyebab, yang penting mereka lah yang benar" -Ko Eun