Koeun bersekolah seperti biasa. Dengan hari yang biasa, dan menjadi terbiasa karena Mark Lee selalu ada di sekitarnya. Mungkin agak aneh, tapi Koeun mulai terbiasa.
Buktinya, Koeun biasa saja saat Mark kini sedang duduk berhadapan dengannya. Ini jam istirahat, tapi tumben Mark tidak pergi ke kantin. Alasannya sih kenyang, tapi Koeun tau itu alasan yang tidak masuk akal.
Koeun tengah mengerjakan prakarya yang harus dikerjakan sekarang yaitu melukis pemandangan.
"Koeun, apakah kamu mengikuti ekskul?"
"Iya"
"Ekskul apa?"
"Sastra, tapi cuman numpang nama"
"Kenapa?"
"Males, mending cari duit daripada ekskul"
"Sungguh moto yang berguna"
"Haha i know right" tawa koeun
Mark tersenyum senang karena melihat Koeun yang akhirnya menunjukan tawa dan senyuman kepadanya. Setelah kejadian Koeun menangis histeris di dalam pelukannya kemarin, Koeun setelah itu merasa lebih baik lagi.
"Apakah kamu selalu seperti ini, Koeun?" Tanya Mark
"Apa?"
"Dibenci adik sendiri"
Koeun tersenyum miris, seketika ucapan Haechan terngiang-ngiang di kepalanya.
"Ga sudi punya kakak kayak lo"
Koeun mengangguk lemas, "iya"
Mark mengulum bibirnya sendiri
"Maaf, kalau aku ikut campur" kata Mark
Koeun terkekeh pelan, "nggapapa, gua tau lu kepo" ujar Koeun
"Maaf" sesal Mark
"Ck, sungguh protagonis yang mulia. Sudahlah, ngga usah minta maaf" ujar Koeun mengibas-ngibaskan tangannya di udara
"Haha, aku bukan protagonis Koeun"
"Terus apa?"
"Figuran"
"Pfftt tapi lu figuran protagonis" kekeh Koeun
"Terserah kamu" kekeh Mark juga
"Gua tau lu lapar Mark, pergi sana ke kantin!" Usir Koeun
"Sudah ku bilang, aku kenyang koeun" elak Mark, lalu...
KRIIIIUUUUKK
"Pasti lu makan angin" kata Koeun
"Tidak!"
Koeun tertawa melihat wajah Mark yang malu karena perutnya keroncongan tanda lapar.
Tiba-tiba tawa Koeun berhenti, gadis itu melotot, dia mengingat sesuatu
"Astaga! Gua lupa kemarin pengen jenguk papa! Anjir kok baru ingat sekaraaaangg?" pekik koeun sambil menepuk jidatnya sendiri
"Jenguk papa? Papa mu sakit?" Tanya Mark
"Iya. Gua lupa harus jenguk dia, ah elah gara-gara si tuyul Haechan" decak Koeun sebal
"Papa kamu sakit apa?" Tanya Mark
"Ngga sakit sih sebenarnya, lebih tepatnya dia koma" ringis Koeun mengusap tengkuknya
"Ah maaf" sesal Mark
"Ngomong maaf lagi gua colok perut lu pake kuas!" Ancam Koeun
"Astaga kamu psikopat beneran" cicit Mark
KAMU SEDANG MEMBACA
antagonis | Koeun
Teen Fiction"karena itulah manusia, menilai sebuah masalah dari satu arah saja, dan mengambil kesimpulan sesuai pemikiran sendiri. Mereka tidak tau dan tidak mau tau, apa hal yang menjadi penyebab, yang penting mereka lah yang benar" -Ko Eun