01. Randita dan Gardira

30 2 0
                                    

Trigger warning!! Grammarku masih acak adut. Jadi kalo misalnya ada grammarnya yang salah atau ada typo, tolong dikasih tau yaa. Terima kasih dan happy reading!!

.

.

.

Februari 2013

Neona menatap ragu English course yang ada di depannya. Dia menoleh saat ayahnya menepuk bahu dan memberi senyum semangat. Gadis berusia tiga belas tahun itu membalasnya. Pria berusia lima puluh tahunan itu tahu apa yang membuat putrinya ragu–atau mungkin takut–untuk masuk ke dalam sana.

"Gak apa-apa. Nanti bilang sama guru barunya kalau kamu lupa sama jadwal baru," hibur ayahnya. "Belajar yang baik, ya. Nanti Kakak yang jemput Neo."

Neona mengangguk lalu menyalami tangan sang ayah. Hari ini dia dilanda ketakutan. Bukan karena dia adalah anak baru–Neona sudah cukup lama belajar di kursus ini. Ayahnya benar saat menebak dia takut masuk karena terlambat. Dan sialnya ini adalah hari pertamanya di kelas Junior Advanced. Kelas ini berisi anak-anak yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang sangat baik, mulai dari segi speaking, hingga grammar yang mereka miliki. Dia dipindahkan dari kelas Rookie atas saran Miss Anjani gurunya terdahulu. Setelah dites ulang oleh guru kelas Junior Advanced sekaligus pemilik kursus–Mr. Scott, Neona berhasil mencuri perhatian Mr. Scott yang rasanya tidak pantas lagi disebut Rookie. Tanpa banyak pertimbangan, Mr. Scott meminta Neona masuk ke kelas itu.

"There you are, Miss Randita."

Glek. Mati gue.

Tangan Neo makin dingin saat masuk ke kelas barunya dan melihat kelas itu yang hampir penuh. Seluruh mata menatapnya bingung, kecuali pria baruh baya yang memanggilnya tadi. Mr. Scott tersenyum senang, melupakan kenyataan bahwa Neona sudah terlambat tiga puluh menit.

"Did Miss Anjani tell you about your new schedule?"

"Yes, Sir. But I forgot it. Forgive me," jawab Neona lirih. Dalam hati, Neo mengutuk dirinya. Seharusnya dia tahu bahwa kelasnya yang baru memiliki jadwal yang berbeda dengan kelasnya yang lama.

"It's okay. Now, please sit down beside Mr. Gardira."

Neona mengangguk dan segera berjalan menuju kursi yang ditunjuk Mr. Scott. Kepalanya menunduk saat berjalan melewati teman-teman barunya. Tentu saja dia malu di hari pertamanya yang telah memberikan kesan pertama yang buruk.

Neona mengambil buku-buku serta alat tulisnya. Matanya tak sengaja bertabrakan dengan mata laki-laki dengan nama belakang Gardira itu. Dari situ, Neona mulai paham bahwa dia telah menatapnya sejak tadi. Neona segera memutuskan kontak mata itu dan berusaha fokus untuk belajar. Jujur saja, Neona merasa semakin malu saat tahu ditatap sangat intens oleh laki-laki itu.

***

Maret 2013

Hari ini adalah sesi speaking. Sesi ini adalah ajang melatih speaking mereka dengan tema yang ditentukan Mr. Scott. Setiap hari topiknya akan berbeda. Contohnya, hari ini mereka mereka ditugaskan untuk berbincang tentang genre musik favorit masing-masing serta apa jurusan yang ingin mereka ambil ketika berkuliah nanti. Waktu mereka lima belas menit, setelah itu mereka berganti partner. Partner mereka diacak, agar mereka bisa mengenal satu sama lain dan bisa lebih akrab.

Partner speaking pertamanya hari ini adalah Audrey. Mereka sudah saling kenal sejak hari pertama Neona masuk ke kelas Junior Advanced. Bagi Neona yang sudah mengenalnya satu bulan terakhir, mengobrol dengan Audrey selalu menyenangkan. Hingga tidak terasa, lima belas menit berlalu, Mr. Scott memotong pembicaraan mereka. "Times up! It's time to switch."

Jarak & WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang