Happy Birthday (1)

2K 208 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Namakamu) terbangun dari tidurnya, masih menguap, rasa kantuk masih menyerang dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Namakamu) terbangun dari tidurnya, masih menguap, rasa kantuk masih menyerang dirinya. Ia keluar dari kamar.

Mata (Namakamu) berbinar seketika. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Tidak sabar kejutan apa yang Iqbaal berikan.

"Belum siap siap?" tanya Iqbaal membuat (Namakamu) menghentikan langkahnya yang hendak ke kamar mandi. Ia menoleh menatap Iqbaal yang suda berpakaian rapi. Sepertinya tidak ada kejutan.

"Kamu mau ke mana?"

"Bukannya hari ini kamu ke rumah sakit?" (Namakamu) terdiam. Hari apa ini? Astaga, sudah tepat sebulan setelah kemarin cuci darah.

"Mandi gih" (Namakamu) melangkah malas masuk ke dalam kamar mandi.

Beberapa menit kemudian (Namakamu) keluar, menggosokkan handuk pada rambutnya yang masih lembab.

"Buruan (Nam), aku udah pesenin taxi, udah nunggu di bawah"

(Namakamu) mengernyit. Taxi?

"Kok taxi? Kamu gak temenin aku?"

Iqbaal beranjak dengan membawa piring kotornya ke wastafel. Lalu menghampiri (Namakamu).

"Aku ada urusan, maaf ya aku gak bisa nemenin" (Namakamu) menganga seraya mengerjap.

"Baal.." Iqbaal langsung beranjak keluar apartemen.

Sungguh. Apa Iqbaal lupa dengan hari jadinya ? Iqbaal pergi dengan begitu saja, seperti tidak membuat dosa apapun pada (Namakamu).

(Namakamu) segera mengeringkan rambutnya, lalu turun mencari taxi yang sudah Iqbaal pesan.

***

(Namakamu) sudah melakukan check up hari ini. Ia segera keluar dari ruangan. Rasa tidak nyaman menyelimutinya sedari tadi.

"(Namakamu)"

(Namakamu) menoleh, Devano menyusulnya, ia sudah tidak mengenakan jubah putih.

"Aku antar pulang"

My future (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang