Hancur

1.7K 204 16
                                    

"Gimana?" tanya Bunga untuk lebih memastikan.

"Negatif" Mika tersenyum tipis, tampak pucat di wajahnya karena menunggu hasil

Bunga tersenyum. "Gue beli lebih, lo bisa tes tiap hari" ia menyerahkan paper bag kecil pada Mika.

"Thanks Bunga"

***

"Baal aku di bawa ke mana sih?" (Namakamu) memegangi tangan Iqbaal yang menutup matanya. Agar jalannya juga seimbang.

"Bentar lagi sampai"

Beberapa saat keduanya berhenti. "satu.. Dua.. Tiga! Suprise!" Iqbaal menjauhkan tangannya dari wajah (Namakamu)

(Namakamu) menunjukkan jejeran giginya. "Wah!"

Iqbaal membawanya ke sebuah cafe yang tempat duduknya berada di outdoor. Meja di depannya sekarang terdapat sebuah boneka kelinci berwarna coklat yang sangat lucu baginya dengan memakai kacamata dengan ukuran yang lumayan besar.

(Namakamu) dengan lucunya langsung berlari meraih boneka seukuran setengah tubuhnya ini.

"Iqbaal lucu banget bonekanya! Aaaa suka!" (Namakamu) memeluk gemas. Lalu menjatuhkan bokongnya di kursi. Iqbaal langsung duduk di hadapannya.

Kejutan Iqbaal memang sederhana tapi mampu membuat tingkat kebahagiaan (Namakamu) meningkat drastis

"Masa bonekanya terus yang di peluk" sindir Iqbaal. (Namakamu) terkekeh.

"Makasii Iqbaal!" (Namakamu) berdiri menghampiri Iqbaal lalu memeluknya dari belakang dan mengecup pipi kiri Iqbaal. Lalu ia kembali ke kursi.

"Apalagi kejutan kamu?" tanya (Namakamu).

"Wait" Iqbaal ke dalam cafe tersebut meninggalkan (Namakamu).
Entah melakukan apa. Tak lama ia kembali dengan sepiring puding berbentuk love dengan ukuran besar.

"Ya ampun.." (Namakamu) hanya bisa tersenyum menunjukkan jejeran giginya.

"Kamu bisa aja bikin aku seneng"

"Iqbaal gitu!" seru Iqbaal sombong.

(Namakamu) memang sangat suka dengan puding apalagi coklat, lima piring juga habis olehnya.

"Baal" (Namakamu) mengenggam tangan Iqbaal yang berada di atas meja.

Iqbaal tersenyum sambil menunggu kalimat berikutnya.

"Jangan pernah tinggalin aku ya" (Namakamu) tersenyum tipis.

"Kamu orang satu satunya yang nempatin hati aku, aku gak bisa kasih orang lain untuk masuk ke hati aku lagi, aku cinta sama kamu" tuturan manis yang jarang (Namakamu) ucapkan membuat hati Iqbaal tergelitik.

"Aku akan tetap di sini, aku juga cinta sama kamu" Iqbaal kini menarik tangan (Namakamu) lalu mencium punggung tangannya cukup lama. Iqbaal selalu membuatnya tak berhenti untuk tersenyum.

Setelahnya (Namakamu) menarik tangannya.

"Ayo makan" gumam (Namakamu).

***

"Ma" panggil Brandon pada mamanya yang tengah menjemur pakaian di belakang.

"Kenapa?"

"Kakak pengen nyusul adek"

"Ngapain? Kan udah ada Iqbaal yang jagain"

"Pengen ke sana aja" Brandon memasang puppy eyesnya

"Emang punya uang kamu?"

"Punya dong!" nyengir Brandon bangga.

"Ga, ga, kamu simpen aja uangnya ya"

"Yahhh ma" rengek Brandon seperti anak kecil.

My future (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang