-happy Reading! -
___________________________
Hari ini Cia datang terlambat, karena semalam dirinya tidak bisa tidur, meski dirinya memaksa untuk tidur tetap saja tidak bisa, Alhasil dirinya baru tertidur pukul dua pagi.
Dan berakhir sekarang berdiri di depan tiang bendera dengan hormat.
Saat Cia tengah menjalankan hukumannya dengan bibir yang sedikit menggerutu dikarenakan posisinya yang berhadapan langsung dengan matahari, dirinya mendengar suara gaduh yang berasa dari lapangan basket.
Lapangan basket dan lapangan yang Cia tempati sekarang cukup dekat jaraknya.
"Ngapain tuh si cowok songong, sampe diplintir gitu telinganya, ngilu deh"-ucap Cia ngilu membayangkan jika telinganya yang di plintir seperi itu okeh pak tono-guru bk-
Samar-samar Cia mendengar suara pak Tono yang mengomel dan tentunya tak ditanggapi oleh axel.
"Kamu ya! Ini waktunya pelajaran! Bukan main basket! "
"Kamu dengar saya tidak?! "
"Hm."
"Bener-bener ya kamu! Berdiri dilapangan dan hormat di tiang bendera sampai jam istirahat."-ucap pak tono.
Axel pun menatap kearah lapangan dan bertepatan dengan cia yang juga sedang menatap ke arahnya, Axel pun menuju kearah lapangan dan berdiri tepat disamping cia.
Cukup lama keadaan hening.
" Oui! Cowok songong! Ngapain lo, kok bisa dihukum?" -tanya Cia dengan mendongakkan kepalanya lantasan tingginya yang hanya sebatas leher axel saja.
"...... "
"Lo bisu ya? "-tanya cia kesal lantaran tak ada jawaban dari axell
Lelaki itu tak menganggapi, tapi hanya menatap tajam cia, bukannya rasa takut yang timbul di hati gadis itu melainkan rasa kekesalan yang bertambah melihat axel menatapnya tajam.
" Biasa aja dong liatnya gitu amat sih! Gue kan cuma nanya, lagian di tanya juga diem doang, apalagi kalau nggak bisu?"
"Bacot! "
"Songong anjir."-gumam cia. Axel yang mendengar suara gadis itu hanya kembali menatap tajam cia, tapi sama sekali tak hiraukan Owlh gadis ber kuncir kuda itu.
Setelah mengatakan keksalanannya itu Cia tak berniat sedikitpun membuka mulutnya, percuma saja mengajak bicara orang ini. Yang ada dirinya seperti orang gila yang berbicara sendiri.
Setalah lama suara bel istirahat pun berbunyi, cia menjatuhkan dirinya dan memijat sedikit keningnya yang merasa pusing tiba-tiba, berbeda dengan axel yang berlangsung pegi begitu saja.
"Cia! Gue kira lo bolos! "-sapa Renata disamping Cia.
" Bolos palalo! Gue telat tadi"-jawab Cia.
" Kantin yok! "-ajak keren. "Lo duluan aja, gue masih capek. "-balas cia yang mengibaskan ngibaskan tangannya didepan muka."Oke deh nyusul ya? "
"Iya."
Sesampainya cia tiba dikantin dan mencari dimana sahabat-sahabat barunya mencari tempat.
"Cia!"-cia mencari asal suara yang memanggil namanya, bukan apa, tapi suaranya itu loh! Gede banget!
'Si delon ternyata! '
Pantas saja saat lelaki itu memanggilnya semua pasang mata dikantin menatap kearahnya dengan beragam ekspresi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO I'AM
Teen Fiction"Pergi! " "Nggak! " "Pergi! " "Gue nggak mau! " "Pergi! Sekalian dari hidup gue! " "..... " ________________________________________ Ini hanya cerita tentang seorang gadis yang ingin didengar dan dianggap! Seseorang yang ingin mengerti arti hidup da...