05

561 53 0
                                    

-happy Reading! -

__________________________

"Saya Terima nikahnya Glencia sou cerely......"-suara axel menggelegar memenuhi ruangan hingga sampai di kamar yang digunakan cia.

Suara sah terdengar membuat cia menutup matanya dan menghembuskan nafasnya.

Kini giliran pengantin wanita untuk berjalan memasuki altar pernikahan.

"Sudah siap non? "-tanya bi Tia saat memasuki kamar cia. "Semoga ini yang terbaik buat cia ya bi"

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu, hari dimana cia akan mengubah statusnya menjadi seorang istri.

Dengan balutan gaun putih panjang dengan rambut yang disanggul rapi, sehingga memperlihatkan leher jenjangnya dan dengan riasan yang membuat wajahnya semakin terlihat cantik.

Pesta pernikahan digelar secara sederhana hanya dihadiri keluarga dan beberapa rekan bisnis mereka saja.

Saat cia menuruni tangga menuju altar pelaminan semua mata tertuju padanya tak terkecuali axel yang tak mengalihkan perhatiannya sedetik pun.

"Cia cantik ya.. "-goda abercio yang melihat putranya tak berkedip sedikitpun. "Hm"-sedetik kemudian ia sadar dan berdehem mengalihkan perhatiannya.

Acara pernikahan dilaksanakan dengan lancar dan hikmat, kini cia dan axel sudah sah menjadi pasangan suami istri.

Setelah acara selesai cia dan axel memutuskan langsung menuju ke apartemen.

Ya mereka memutuskan untuk tinggal di apartemen milik axel, Sebenarnya Cia masih belum siap untuk tinggal hanya berdua dengan axel.

Sesampainya di apartemen cia menatap kagum isi apartemen axel yang terkesan cukup besar.

"Gausah norak"

"Sesenangnya lo deh xel"-ucap cia malas.

" Kamar Kita dimana? "-lanjutnya canggung.

" Ikut gue"

"Ini kamar gue dan itu kamar lo"-axel menunjuk lagi satu kamar disamping kamar utama.

" Maksutlo? Kita pisah kamar? "-tanya Cia bingung.

"Hm."-ucap Cia yang langsung memasuki kamar dan menutup pintunya dengan sedikit keras.

Hahhh

Biarlah, itu juga bukan ide yang buruk.

Leva memasuki kamarnya dan membersihkan diri, Setelah selasai cia pun merebahkan dirinya terlentang ditengah kasur.

Kryukkkkk

" Aduh laper lagi"-memang sedari tadi cia belum sempat makan.

Cia keluar kamar menuju dapur, membuka kulkas siapa tau ada bahan yang bisa digunakan untuk membuat makanan, tapi dirinya tak menemukan satu bahan pun.

"Ck, katanya orang kaya, kulkas aja kosong begini! "-decaknya kesal.

Hanya ada satu pilihan, mau tak mau Cia berjalan gontai menuju kamu axel.

Tok.. Tok..

"Axel? "

Tak ada jawaban dari dalam cia mencoba membuka pintu kamar, saat baru saja memegang gagang pintu, axel sudah berada tepat dihadapannya.

"Ehhh"

Cia menatap axel yang juga sedang menatapnya seolah berkata 'ngapain lo? '

"Ehh anu gue.. Laper"-ucap Cia dengan cengirannya, "Terus? "

WHO I'AMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang