Seokjin mungkin memantapkan dirinya agar tidak mati di tangan Namjoon. Namun semua itu menjadi sulit ketika bukti-bukti seseorang atau mungkin sekumpulan orang melakukan persembahan pada iblis semakin banyak dan muncul ke permukaan.
Jika Seokjin tidak mati di tangan Namjoon, maka mungkin dia akan kesulitan bertahan hidup jika iblis mulai muncul ke permukaan. Semua orang yang tinggal di daerah tempat tinggal Seokjin bisa mati, dan jika para iblis itu tahu Seokjin sedikit lebih kuat dari yang lainnya, mereka pasti akan menyerang Seokjin mati-matian.
Bukti altar-altar sisa persembahan pada iblis semakin banyak yang ditemukan namun tidak ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh pihak kepolisian selain menempatkan para White Sorcerer dan Black Sorcerer yang bekerja untuk kepolisian di titik-titik tempat bukti altar pemujaan itu ditemukan.
Namun dengan semakin banyaknya bukti, mereka juga semakin kewalahan mengatasinya agar altar itu tidak memberikan efek buruk pada warga sipil. Pengaruh kekuatan sihir di sana terlalu besar dan jika warga sipil secara tidak sengaja mengenainya, ada kemungkinan mereka akan mati.
Hal ini juga yang membuat permohonan pekerjaan yang ditujukan pada Seokjin semakin banyak. Seokjin menerima beberapa pekerjaan dengan bayaran terbaik, namun dengan segel Namjoon di lehernya, dia tidak bisa menggunakan kekuatannya dengan maksimal. Sesuatu terasa menahan Seokjin dan mungkin itu adalah segel Namjoon di tubuhnya.
Seokjin menjauhkan tongkat sihirnya setelah dia selesai membuat segel sihir di atas pentagram kecil yang ditemukan pihak kepolisian di sudut gang kecil di tengah kota. Pentagram ini digambar untuk memanggil iblis, tapi menilai dari ukurannya, Seokjin tidak yakin mengenai iblis seperti apa yang sedang mereka panggil.
Tangan Seokjin bergerak merapatkan kerah pakaiannya agar semakin menutupi leher sementara dia berjalan mengitari pentagram kecil di tanah. Seokjin mengenali pentagram itu, tapi dia tidak tahu kenapa pentagram itu dibuat sangat kecil dan sepertinya tidak akan cukup kuat untuk memanggil iblis manapun.
"Apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh mereka?" gumam Seokjin samar. Dia memalingkan pandangannya dan melihat para polisi dan lainnya sedang menjalankan prosedur untuk mengamankan lokasi. Tugas Seokjin sudah selesai, dia bisa segera pulang sekarang.
Seokjin merapikan tudungnya kemudian berjalan cepat meninggalkan lokasi, dia berhenti di seorang polisi yang tadi datang ke rumahnya untuk memintanya menyegel pentagram itu. "Aku sudah memberi segel di sekelilingnya. Kurasa akan aman asalkan kalian menempatkan satu-dua sorcerer di sana." Seokjin melirik sudut tempat pentagram itu berada, "Pentagram itu masih aktif, aku tidak tahu untuk apa, tapi kurasa sebaiknya kalian berjaga-jaga."
Petugas kepolisian itu mengangguk pelan dan Seokjin segera melakukan teleportasi untuk pulang ke rumahnya. Dia mendarat beberapa ratus meter dari rumahnya kemudian mulai berjalan pulang.
Kepala Seokjin penuh dengan berbagai teori terkait apa yang sebenarnya terjadi namun dia tidak yakin. Seokjin tidak pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya.
"Kenapa kau tidak melakukan teleportasi hingga ke depan rumahmu?"
Seokjin hampir terlonjak saat mendengar suara itu. Dia mengangkat pandangannya dan segera menemukan Namjoon, tengah duduk di pagar pendek rumahnya. "A-apa yang.."
Namjoon masih duduk tenang di atas pagar, "Kenapa kau memilih untuk berjalan lagi ke rumahmu disaat kau bisa berteleportasi hingga ke depan pagar rumahmu?"
Seokjin menarik napas dalam, "Itu.. agar aku memiliki kesempatan untuk berpikir."
"Berpikir soal apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Multiple Hell
FanfictionSeokjin membenci dunia ini. Jika ada satu hal yang sangat ingin dilakukannya maka itu adalah menghancurkan dunia dengan seluruh kutukan terbaiknya. Seokjin adalah penyihir, penyihir paling gelap dari seluruh penyihir yang pernah ditemukan. Seokji...