Seokjin menguap pelan seraya berjalan keluar dari kamarnya, setelah Namjoon pergi, Seokjin segera masuk ke kamarnya, mandi, kemudian tidur. Rasanya Seokjin lelah sekali, mungkin segel iblis di lehernya ini membuatnya kelelahan.
Kaki Seokjin melangkah menuju dapur secara otomatis walaupun matanya setengah tertutup. Dia membuka matanya ketika sudah tiba di dapur dan hampir terjatuh karena melihat Namjoon sedang duduk di kursi pantrynya.
"A-apa yang.." Seokjin kehabisan kata-kata, matanya membulat menatap Namjoon. "Apa yang sedang kau lakukan di sini?!"
Namjoon menatap Seokjin dengan santai, "Well, ya, hallo juga untukmu, little pet." Namjoon menatap sekeliling dapur Seokjin, "Dapur yang bagus."
Seokjin meraba dadanya, merasakan jantungnya berdebar dengan begitu kuat di sana, dia masih terkejut karena melihat Namjoon duduk di dapurnya. "Kurasa aku tidak akan mati karena segelmu tapi karena serangan jantung karena terkejut melihatmu muncul tiba-tiba."
Namjoon tersenyum tipis, "Aku tidak muncul tiba-tiba. Itu salahmu sendiri karena berjalan ke sini dengan mata tertutup."
Seokjin memutar bola matanya, "Ini rumahku, aku bahkan bisa berjalan mengelilinginya dengan mata tertutup." Seokjin menghela napas dan berjalan ke arah lemari es, "Tapi, sungguh, apa yang kau lakukan di sini?" Dia membuka pintu lemari es dan membungkuk untuk memeriksa isinya.
"Aku merasakan energi dari Dunia Bawah yang cukup kuat semalam saat aku terbang melintasi kota seperti biasanya. Mungkin seseorang membuat pentagram atau sejenisnya."
Seokjin mendongak dari lemari esnya dan menatap Namjoon, "Kau serius?"
"Ya, aku tidak akan salah untuk urusan semacam ini." Namjoon menatap Seokjin, tersenyum miring, "Kau mau memeriksanya?"
Seokjin mengangguk, mengambil botol berisi susu dan menutup lemari es. "Kalau begitu aku akan sarapan dan kita bisa pergi." Seokjin tertegun sebentar kemudian dia menatap Namjoon, "Apa kau butuh makanan juga?"
Namjoon tertawa saat mendengar pertanyaan polos Seokjin, "Well, ya, aku butuh makan. Tapi biasanya aku makan daging." Namjoon melipat tangannya, "Kenapa?"
Seokjin membuka salah satu kabinet di dapur dan menarik keluar satu kardus cereal. "Kalau begitu kau tidak makan corn flakes?"
Dahi Namjoon berkerut, "Apa itu corn flakes?"
Seokjin tertawa, "Wah, ternyata ada yang tidak diketahui seseorang sepertimu." Seokjin meletakkan kardus corn flakesnya di atas meja pantry. "Ini corn flakes, sereal, biasanya dimakan untuk sarapan."
"Aku tidak tertarik mengetahui nama-nama makanan manusia. Jadi jika aku pergi untuk membeli sesuatu, aku akan langsung berjalan ke arah section yang menjual daging dan membeli daging." Namjoon menatap kardus corn flakes dengan dahi berkerut, "Kau makan ini untuk sarapan?"
Seokjin mengangguk, mengambil dua buah mangkuk dari lemari, dia menggeser salah satu mangkuk ke depan Namjoon. "Biasanya aku membuat sup dan lauk lainnya untuk sarapan. Tapi saat ini kurasa aku tidak punya waktu, kita harus memeriksa apakah ada seseorang yang membuat pentagram, kan?"
"Kau ingin aku makan ini?" Namjoon menuding kardus corn flakes dengan dahi berkerut, terlihat seolah Seokjin menyuruhnya memakan rumput.
Seokjin tertawa lagi, "Cicipi saja, mungkin kau akan suka." Seokjin mengangkat bahunya, "Kau tidak akan mati hanya karena makan makanan manusia, kan?" Seokjin menuang corn flakes di mangkuknya kemudian menggeser sereal itu pada Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Multiple Hell
Fiksi PenggemarSeokjin membenci dunia ini. Jika ada satu hal yang sangat ingin dilakukannya maka itu adalah menghancurkan dunia dengan seluruh kutukan terbaiknya. Seokjin adalah penyihir, penyihir paling gelap dari seluruh penyihir yang pernah ditemukan. Seokji...