Pring ....pring...Pring....
Suara ketukan kibdah yang dimasak disimpang tiga jalan hayyul a'syir,membuat suasana risih makin terasa,memang kesibukan dan kegaduhan sudah merupakan ciri khas orang Mesir,botol air mineral yang dari tadi ana pegang sudah habis tak terasa,rambut ikal yang susah diatur memang sudah jadi cirikhasku.....
walaupun sudah banyak teman yang nyaranin untuk dipotong,tapi ana bilang
"Mending gini aja,ni udh jadi ciri ana"....
Hehehehe...Besi trotoar jalan yang diselimuti debu jalan,tak pernah ada yang bersihin,hempasan tangan terpaksa menyapu setelah nafas yang meniup debu tak mau bersih juga.
"Assalamualaikum ya Zahri"....sapaan senyum brewok penjual kibdah yang selalu terlihat ramah,senyumnya yang suka berbagi membuat siapa saja yang baru kenal dengannya bisa jadi akrab.
"Waalaikumslam ya abu Adam"...... jawab ku
Teman yang bisa dibilang baru pertama kali ana beli kibdah di tempatnya tapi bisa terlihat akrab dan selalu menyapa,pertama kenalan ana kurang mengerti bahasa amiyyah,sehingga banyak bahasa isyarahnya yang membuat kami ketawa.....malam pulang dari darrasah kami kelaparan karena belum sempat makan semenjak siang hari, kami singgah ditempat dia jualan.sapaan pertama yang dia tawarkan adalah senyum brewoknya yang ramah,sampai sampai kami bertukar kosa kata bahasa,ana ajarin dia kata cabe, Indonesia mantap, cinta. Hahaha bayak lahh yang kami bicarakan ...tapi anehnya logat mereka ada beberapa huruf yang tidak bisa mereka sebut, seperti cinta dia baca jhinta.."yang"dibaca "Jang"......
Sepanjang telusuran jalan mesir semua terlihat menarik, terseyum entah karena syukur bisa kesini atau karena banyak kejanggalan yang baru ana lihat memang terasa asing, semua itu hanya bertumpu senyum yang tak tau alasannya kenapa,,,,,,,setiap mata beralih melihat kelangit hanya Alhamdulillah yang terlintas dihati..... hehehe .......somoga keyakinan ini tak pernah tegoyah dengan apapun aamiin.
garbang hijau yang tak punya kunci, dars wasilah tempat tahfidh, susunan tangga yang berbelok belok disetiap lantainya membuat kaki yang serasa ingin meloncat loncat seakan punya kaki atlet,,,,hhhhh alasannya karena senang entah kenapa dan alasan yang kedua kerena tak ada seorang pun yang terlihat di lorong tersebut, tangga pertam kuloncat ke tangga ketiga ,enam tangga ku loncat dengan dua langkah, tas hitam rensel kecil dikenakan seseorang yang lagi jongkok memunguti sesuatu membuat tak terlihat karena ditutupi jerjak belokan lantai,loncatan yang sudah terbang,langkah kanan yang sudah terlanjur kuloncat hampir mengenai kepala perempuan tersebut,
"Eeeeeeeeehh eeeeehhhh"
tangan yang memegang jerjak kudorong untuk membuat arah loncatan yang tak terkendalikan berubah agar tidak mengenainya........"astagfirullah"sekilas teriaknya karena terkejut,"antum nak ape?"tanya nya.....
Dalam posisi kaki kiri terlipat entah kenapa tak terasa sakit, beranjak keposisi yang biasa,malu yang sejak terkejut membuat tertunduk.
"af....Afwan.....ana kira tadi gak ada orang jadi ana loncat loncat".muka yang tidak berani diangkat, kaku gak tau cara jelasinnya gimana,hati yang sejak dari tadi ingin lari.........adohhhh bercampur aduk gimana nih,.karena jarang bicara dengan cewek bahkan bisa di bilang tidak pernah sekalipun mengawali pembicaraan kecuali ada yang pertama bertanya,maklu anak pesantren siang malam cuma bicara sama kawan,......"Trus kenape kaki awak nak tendang ana?"muka yang ditutupi cadar terlihat marah,alis damainya terlihat melungkung ketengah,
membuat diriku tak berani menjawab, "afwan......ana gak tau apa-apa dia terbang sendiri"..
"Macam pula lah awak ni ....klo nak jalan mesti lah liat ".....suara serak basah,terdengar seakan memuji...
Sekilas keberanian mulai hadir."Afwan sangat"jawabku himpitan malu karena tak tau mau bilang apa,seakan seperti ana pernah dengar suara nie,,,,kucoba bertanya sebelum bergegas lari,"antum yang Minggu kemaren di bus ya" ,tanyaku...
Sejenak terlihat bingung,, sambil mengangguk
Kaki yang sejak dari tadi ingin cepat menghilang bergerak sendiri menaiki tangga melewatinya,,,,,huh memang soal kaku jangan ditanyakan lagi,,,,,, kebiasaan menghindar memang sudah jadi prinsip hidupku,,,,,,alasannya simpel,dari pada gak tau mau bilang apa lebih baik gak usah dekat,,,,,,,setiap ada cewe yang ingin bertanya karena keperluan, ana hanya bisa menghindar atau jawab secukupnya.......tapi ketika sudah menghilang rasa penasaran menumpuk, "ehhh"kutepokka jidat......kenapa aku gak nanyak namanyaa...Adehhhhhh......begitulah diriku......bego banget yaaa
Kalian tau gak.....tempat favorit ana setelah pulang DK(dirassah khassah). Yup...... Markaz tahfidhlah selalu ku datangi....kalian tau kenapa,,,,,karena Syaikh Mahmud yang selalu menjadi pendorong jiwaku untuk bercinta cita mengkhatamkan hafalan,walaupun ana baru langkah yang paling paling rendah yaitu tahsih.... hehehehe,sekilas tentang beliau, beliau mempunyai kekurangan tapi dari kekurangannya membuat orang lain takjub,mata beliau tidak bisa melihat,tapi entah bagaimana beliau bisa menghafal seluruh Al Qur'an tanpa ada yang salah sedikit pun,kuatnya hafalan beliau sampai menghafal semua suara dan nama setiap muridnya, beliau bisa mengingat dan mengabsen suara mana yang tidak hadir,ma sha Allah sungguh kuasa Allah yang luar biasa ada pada dirinya,setiap ana mulai setoran hingga pulang hati ana terasa luluh dan tunduk damai senyumannya ketika menegur muridnya yang salah,yang paling membuat ana senang adalah semua yang setor pada beliau itu hafidz semua sedangkan ana dikhususkan tahsin oleh beliau, awalnya ana ingin setor hafalan karena banyak bacaan yang salah beliau mengkhususkan ana tahsin dulu sama beliau,, sebenarnya tempat tahsin itu berbeda dengan tempat tahfidh, jelasnya gini dars wasilah itu tempat belajar Alquran, jadi terbagi dua, tempat tahfidh dan satu lagi tahsin, tempat tahfidh beliau yang pimpin sedangkan tempat tahsin berpisah jauh lagi bahkan ana gak tau tepatnya dimana kerena tidak pernah ke sana,hehehe...
Walaupun sedikit malu karena terlihat bodoh,tapi tak menghambatku karena panutannya adalah beliau yang selalu lembut dan ramah meskipun banyak kekurangan tapi beliau terlihat derajatnya sangat tinggi,itulah alasanku selalu senang bertemu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Egyptian memories
RomanceKuharap pertemuan tak pernah dijauhkan dengan perpisahan