Rasanya masih terlalu canggung untuk Jisung. Jantungnya masih terus berdetak dengan cepatnya dari semalam. Membayangkan bagaimana nyamannya didalam pelukan Minho semakin membuatnya tidak bisa tidur akibat perasaan yang masih terasa asing baginya.
Ia menatap ke arah langit-langit, menghirup udara pagi yang masih terasa sejuk sembari memejamkan mata.
"Ayo!"
Ia berbalik, menatap sosok Minho yang kini berjalan mendekat ke arahnya.
"Sudah siap?"
Lelaki yang lebih tua darinya itu mengangguk. Tangannya segera digenggam erat oleh Minho.
Pagi ini mereka sudah ada janji untuk bertemu dengan Changbin dan Jeongin di sebuah taman. Keduanya memakai training dengan sebuah sepatu running serta Jisung yang memakai Hoodie hitam dan Minho yang memakai kaus putih polos.
Keduanya jalan beriringan. Sesekali Minho hendak menggenggam tangan Jisung namun di tolak oleh yang lebih muda. Katanya tidak enak jika dilihat orang.
"Masih jauh?" Tanya Minho.
Yang lebih muda menggeleng, ia segera berlari lalu menoleh ke belakang, melihat Minho yang masih saja berjalan.
"Hyung!!" Jisung menghentikan lariannya. Ia berdiri menghadap ke arah Minho yang masih saja jalan dengan santai.
"Nanti saja larinya saat sudah sampai di taman"
Jisung mendengus, ia berjalan ke arah Minho dan menarik lengan yang lebih tua agar segera mengikutinya berlari.
Minho yang ditarik pun mau tidak mau mengikuti si manis. Ia menatap ke arah tangannya yang digenggam oleh Jisung. Namun tidak lama kemudian Jisung melepaskan genggamannya itu dan berlari beriringan.
"Kalau dilepas aku tidak mau lari lagi" dan benar saja, Minho menghentikan lariannya itu lantas kembali berjalan dengan santai.
Jisung berhenti sejenak, ia menghela nafas sebelum akhirnya kembali melanjutkan lariannya dan abai terhadap Minho.
Minho pasti akan menyusulnya, pikir si manis.
Namun siapa sangka, saat dirinya sudah berada didekat taman, lelaki yang lebih tua dari nya itu tidak terlihat.
Sialan, maki Jisung.
Ia kembali berlari untuk menyusul Minho. Dan benar! Minho yang berada tidak jauh darinya itu sedang berjalan dengan wajah santai.
"Menyusulku, sweety" goda yang lebih tua.
Jisung mendengus, ia kembali menarik lengan Minho agar cepat sampai di Taman.
Mereka berlari mengelilingi taman sembari mencari keberadaan Jeongin dan Changbin yang seharusnya sudah berada disana. Jangan lupakan tangan mereka yang masih saling bergandengan.
"Cukup hyung, aku lelah"
Minho ikut menghentikan langkahnya sama seperti Jisung yang kini sudah membungkuk karena lelah.
Ia menatap si manis yang sedang mengatur nafasnya itu. Lalu mendengus sebal. "Siapa suruh saat jalan kemari kau malah berlari. Sudah kukatakan kita lari saat di Taman saja"
Jisung mendongak, menatap tajam ke arah Minho. "Siapa suruh hyung malah berjalan dengan santainya dan berakhir aku yang harus kembali untuk menarikmu"
"Siapa suruh? Aku tidak menyuruhmu untuk kembali menyusul diriku"
Jisung berdecak, ia segera mendudukan dirinya diatas rerumputan sembari menatap lurus kedepan dengan wajah kesal.
"Ck, dasar! Kalau begitu aku akan lari sendirian" dan benar, Minho mulai meninggalkan Jisung yang tengah kelelahan untuk berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRICKING [Minsung]✓
FanfictionYang Jisung tahu, ia diminta untuk menikah dengan lelaki yang memiliki keterbelakangan mental. Start: 130320 End: 240320 Warn! • Bxb • Baku