Leftover

1.4K 138 9
                                    

"Yah, eskrim kamu abis? Padahal aku mau minta?" Rajuk Can pada pacarnya yang memang punya kebiasaan makan secepat kilat. Baru ditinggal ke toilet sebentar, es krim incaran Can sudah habis saja.

Tin mendongak dan cengengesan, dia baru saja menyuap sendok terakhir ke mulutnya. "Nih bagu mashok yang terahir," ujar Tin dengan mulut berisi eskrim. Dia memeletkan lidahnya yang masih berwarna coklat, sesuai dengan rasa eskrim pilihannya.

Can dengan cepat menipis jarak diantara mereka, menunduk untuk menjilat lidah Tin yang masih bersisa eskrim coklat yang membuatnya ngidam itu.

Kegiatan mereka dengan cepat berganti menjadi saling melumat bibir. Tapi Tin buru-buru mendorong bahu Can sebelum pacarnya itu makin terbuai.

"Di tempat umum sayang," ingatnya. "Bisa diusir kita nanti."

Can menatapnya dengan tatapan setengah sadar, masih terpengaruh kegiatan panas barusan.

Can duduk kembali ke kursinya setelah menggelengkan kepala beberapa kali. Tin tertawa melihatnya.

"Enak, aku jadi lupa."

Tin tambah tertawa. Can yang mendengarnya jadi cemberut. "Malah ngakak nggak jelas! Ayo pulang. Kita lanjutin di rumah."

Tawa Tin malah semakin kencang, mana mungkin berhenti kalau pacarnya lucu begini. Tin baru berhenti  tertawa ketika Can menarik tangannya sedikit kasar agar mereka bisa langsung cabut dari sana.

Tin tersenyum, kemudian merangkul pacarnya itu, dan meninggalkan sebuah kecupan singkat di pelipis Can. "Dasar mesum," bisiknya.

Dan hanya dibalas Can dengan sebuah cubitan di perut. Alih-alih meringis, Tin malah tertawa.

CUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang