Chapter III: Tuan Uchiha

1.5K 158 13
                                    

"Senang mendengarmu jujur, Hokage-sama," bisik Hinata.

Hati Kakashi seolah tercubit mendengar Hinata memanggil dirinya dengan formal. Ia jauh lebih suka ketika Hinata menyebut nama kecilnya.

"A-aku ... maksud saya, s-saya pergi dulu, Hokage-sama. Selamat malam," pamit Hinata pelan. Gadis itu beranjak pergi, meninggalkan Kakashi sendiri. Sama seperti mentari yang saat ini sudah betulan pergi, berganti jam kerja dengan sang dewi malam.

***

"Jadi?" suara Sasuke menyadarkan lamunan Kakashi.

Kakashi menoleh. Sesedih inikah dirinya sampai-sampai ia tidak sadar Sasuke sudah berdiri di belakangnya?

"Kalian berkencan?" tanya Sasuke. Ia sedikit tidak terima. Kenapa bisa ia melewatkan fakta ini.

"Sekarang tidak," balas Kakashi.

"Berapa lama?" tanya Sasuke lagi.

Kakashi melirik Sasuke. Ia enggan menjawab, menikmati rembulan jauh lebih menyenangkan daripada menjawab pertanyaan Sasuke.

"Antarkan gadismu pulang, Sasuke. Kalian butuh mengenal satu sama lain," ujar Kakashi.

Sasuke bergeming. Ia masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat dan ia dengar. Kakashi Hatake, sang Hokage, berkencan dengan Tuan Putri Hyuuga, calon pendamping hidup Sasuke Uchiha.

"Aku tidak tahu kalau Hatake sepesimis ini," sindir Sasuke. Ia beranjak pergi, mengejar Nona Hyuuga yang sebentar lagi akan menjadi Nyonya Uchiha.

Kakashi Hatake mungkin saja pernah menggenggam hati Hinata Hyuuga. Namun, laki-laki Hatake itu telah melepasnya. Tak ada lagi alasan untuk Sasuke Uchiha untuk tidak mengejar sang Putri Hyuuga.

Sasuke Uchiha tidak akan pernah kalah.

***

"S-sasuke-san?" Hinata tampak terkejut mengetahui Sasuke yang berada di dalam kamarnya. Hinata baru saja selesai makan malam bersama ayahnya dan Hanabi. Ia sangat yakin jika penampilannya tidak sopan untuk menerima tamu, terlebih tamunya adalah calon teman hidupnya. Namun, bukankah Sasuke lebih tidak sopan karena bertamu ke kamar seorang gadis?

Hinata gugup setengah mati. Terlebih Sasuke tidak berkata apa-apa, hanya menatap intens dirinya.

"A-ada perlu apa, S-sasuke-san?" tanya Hinata akhirnya.

"Kau yakin dengan pilihanmu?" Sasuke balik bertanya.

Hinata menggigit bibir dalamnya, kejadian tadi sore bersama Kakashi Hatake kembali berputar. Kejadian yang membuatnya sesak.

Hinata menatap Sasuke, mencoba untuk terlihat baik-baik.

"Bagaimana dengan Sasuke-san? Apa tidak apa-apa? Pernikahan adalah hal yang sakral, kita tidak boleh bermain-main atas nama pernikahan," ujar Hinata.

Sasuke membeku. Ia sungguh terpesona dengan manik mutiara Hinata yang memantulkan cahaya bulan.

"Kenapa kau mau?"

Hinata sedikit jengkel, kenapa pertanyaannya selalu dijawab dengan pertanyaan?

"A-aku yakin, semua pilihan Ayah selalu yang terbaik untukku," jawab Hinata berusaha untuk tidak terlihat ragu-ragu.

Gadis itu mengangkat kepalanya, menjatuhkan manik mutiaranya pada manik pekat Sasuke.

Sasuke diam, ia merasa pilihannya untuk tetap maju dan menggapai hati Hinata adalah pilihan yang tepat. Ia akan tetap berusaha menggapai hati Hinata, meski Kakashi Hatake sujud-sujud untuk membatalkan.

Her Heart Is (Not) Mine [KakaHinaSasu] [Complete✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang