'Aku hanya teman dan selamanya hanya sebatas teman'
Ramai seperti pasar itu adalah gambaran yang tepat saat ini untuk kelas 11 Ipa 4. Semua fokus dengan kesibukan mereka masing-masing.
"Dengarlah kesayanganku, diriku tak sanggup hidup tanpamu" ujar Tulen melantunkan sebuah lagu.
"Salah bego liriknya!" ujar Bara yang heran dengan tingkah temannya ini.
"Lah suka-suka gue, yang nyanyi gue"
"Ish, kalian itu ga usah mainan, ga usah berisik, selesaiin tugasnya! Pokoknya gue ga mau nunggu-nunggu kalian nyelesaiin tugas ya!" ujar Asma menggebu-gebu.
"Iya bundahara tercinta" ujar Senda.
Asma melihat Senda dengan tatapan tajam, sedangkan yang ditatap tidak perduli akan hal itu. Terlihat Raya tengah terfokus dengan soal-soal yang diberikan bu Wiwi, walaupun kepalanya terasa akan pecah dengan suasana kelasnya yang seperti pasar.
"Gimana Ray? Dapet jawabannya ga?" tanya Ambar.
"Sebentar lagi" jawab Raya tanpa mengalihkan pandanganya dari buku-buku dihadapannya.
"Belum selesai Ray?" tanya Alya menghampiri meja Raya setelah mungumpulkan tugasnya di atas meja guru.
"Sebentar lagi Al"
"Gue kira, anak pinter bakalan selalu ngumpul duluan" ujar Alya.
"Lo kebanyakan baca novel Al" ujar Ambar.
"Eh! Uki lo ambil kertas jawaban gue ya?! Tarok ga Ki! Nanti ilang lo ga mau tanggung jawab!" teriak Alya yang melihat Uki mengambil lembar jawabannya di atas meja guru.
"Bentar doang elah Al. Pelit banget lo"
"Alah, kemarin-kemarin lo minjem tapi ga balik. Alhasil gue ngerjaiin lagi!" ujar Alya penuh emosi.
Alya menghampiri Uki, Uki yang dihampiri pun menghindari Alya. Alhasil terjadi aksi kejar-kejaran antara mereka berdua.
"Uki bawa sini ki!"
"Ambil sini kalo bisa" ujar Uki melambai-lambaikan kertas jawaban Alya.
Alya yang geram karena Uki mengejeknya pun langsung berlari ke arah Uki. Tapi sayang dirinya terjatuh dilantai, tepat di samping bangku milik Bara.
"Auu. Uki!!" teriak Alya suaranya memenuhi seisi kelas.
"Hahahaha, mangkannya anak kecil ga usah lari-lari" ujar Uki tertawa terbahak-bahak, sedangkan anak-anak lain yang fokus mengerjakan tugas hanya bersikap acuh, kecuali Tulen, Senda, dan Angkasa mereka bertiga ikut tertawa melihat Alya yang jatuh.
"Bangun"
Sebuah suara mengintruksi Alya. Alya pun mendongakkan kepalanya, dirinya melihat Bara sudah berdiri dihadapannya, padahal tadi Bara ada disampingnya. Bara mengulurkan tangannya untuk membantu Alya bangun dari posisi duduknya, Alya pun menerima uluran tangan Bara dengan senang hati.
"Ma... makasih Bar" ujar Alya gugup.
"Hmm"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
Romance*** "Aku bukanlah salah satu dari banyak orang yang terpukau denganmu" Araya Putri Pahlevi. _______________________________ "Kamu sudah menarik, meskipun dirimu tak beranjak dari titik koordinatmu" Angkasa Raya. ...