CHAPTER 1

303 124 36
                                    

Seorang gadis pemilik wajah kebarat-baratan dengan iris mata hazel-nya, hidungnya yg mancung sempurna, bulu mata lentiknya dan bibir tipisnya yg menghiasi wajah imut nan cantiknya, dia adalah Adzara Adelia.

Gadis yg kerap di sapa Ara itu sedang duduk di balkon kamarnya sambil menatap langit malam yang di hiasi dengan bintang. Hingga--

Drrrttt...Drrrttt...Drrrttt...

Getaran handphonenya membuyarkan lamunannya. Setelah melihat nama yang tertera di layar handphonenya, Ara langsung menjawab panggilan tersebut.

"Hallo Princess, Assalamualaikum," sapa orang yang ada di sebrang sana, yang di ketahui adalah Grandpa-nya atau lebih tepatnya orang yang mengangkat Ara menjadi bagian dari keluarganya setelah kejadian 11 tahun yang lalu.

"Wa'alaikumsalam Grandpa, How are you there? (Apa kabarmu di sana?)."

"Alhamdulillah Grandpa baik-baik aja sayang, kamu sendiri gimana di sana?"

"Alhamdulillah Ara juga baik-baik aja Grandpa, oh iya gimana kabar Grandma?" tanya Ara dengan logat bahasa Inggrisnya karena Ara tinggal di Amerika sudah hampir 8 tahun jadi dia sudah terbiasa menggunakan bahasa Inggris.

"Itu dia sayang, Grandma sakit dan---"

Ara yang kaget langsung melontarkan pertanyaan yang beruntun. "Why you don't tell me before? (Kenapa kamu tidak memberitahuku sebelumnya?), Grandma Sakit apa?, Grandma udah di bawa ke rumah sakit?"

"Tanyanya satu-satu sayang, Grandpa jadi bingung mau jawab yang mana," ujar Grandpanya sambil terkekeh mendengar cucu kesayangannya yang sangat khawatir.

"Maaf Grandpa abisnya Ara khawatir banget, grandma sakit apa?"

"Kata dokter, Grandma terlalu banyak pikiran sampai-sampai dia nge-drop."

"Apa yang membuat Grandma kepikiran?, Apakah disana ada masalah?"

"Gak ada masalah princess, Grandma mikirin Ara yang kemarin gak bisa dihubungi selama 3 hari, dan Grandma gak mau makan sebelum bisa mendengar suara Ara makanya Grandma gaada asupan nutrisi jadi daya tahan tubuhnya melemah."

Ara merasa sangat bersalah dengan Grandma dan Grandpa-nya karena tidak mengabari mereka selama 3 hari. "Maaf Grandpa, kemarin Ara ada jadwal pemotretan 3 hari berturut-turut dari pagi sampai malam jadi Ara gak sempat untuk buka handphone."

"Iya gak papa sayang."

"Kayaknya Grandma udah kangen banget sama Ara, Grandpa boleh minta satu hal gak sama kamu?" lanjut Grandpa-nya

"Iya Grandpa,"

"Apapun itu?" tanya Grandpa-nya sekali lagi membuat Ara spontan menjawab. "Of course."

"Kamu balik ya ke Indonesia." ujar Grandpa-nya dengan hati-hati membuat memori yang ada di otak Ara yg berusaha ia lupakan kembali terputar ke kejadian 11 tahun yang lalu ketika mendengar kata terakhir yang di ucapkan oleh Grandpa-nya.

Flashback On :

Seorang gadis kecil berusia 4 tahun yang memiliki wajah sangat cantik yang tak lain dan tak bukan adalah Ara dengan lelaki seusianya yang memiliki wajah sangat mirip dengannya, bisa di bilang dia itu Ara versi cowok. Dia adalah saudara kembar Ara yaitu Lio.

"Bang Lio, Lia mau ambil minum dulu yaa." ujar Ara kepada Abangnya.

Jadi, Ara di panggil Lia oleh abangnya di ambil dari nama tengahnya yaitu Adelia dan begitu pula sebaliknya, Ara memanggil abangnya dengan panggilan Lio diambil dari nama tengahnya yaitu Adelio.

Eccedentesiast Girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang