CHAPTER 2

171 108 16
                                    

Seseorang yang menangis bukan berarti dia lemah, tapi dia terlalu kuat menahan semua yang dia rasakan hingga ketika dia sudah tidak sanggup untuk membendung semuanya di situlah dia meluapkannya melalui tetesan air mata :)

~Author~

______________________________________

Setelah menempuh perjalanan dari Amerika-Indonesia yang menghabiskan waktu hampir 18 jam. Akhirnya Ara sampai di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 09.45.

"Raa" ujar Tasya yang melihat Ara melamun sambil menuruni pesawat.

"Adzara?" ujar Tasya sambil melambaikan tangannya di depan wajah Ara.

"Ehhh hmm?" tanya Ara spontan.

"Are you okey?" tanya Tasya khawatir dan hanya di jawab senyuman dan anggukan kepala oleh Ara.

"Come on" ujar Ara.

"Lo telpon Grandpa dulu, kasih tahu kalau kita udah sampai biar dia gak khawatir" ujar Tasya dan saat Ara hendak menelpon Grandpa-nya, 3 lelaki berbadan besar dan berpakaian serba hitam layaknya bodyguard menghampiri Ara dan menundukkan badannya dengan hormat saat sudah di depan Ara dan Tasya.

"Kalian siapa?" tanya Ara bingung.

"Kami diperintahkan oleh tuan Arlan untuk menjemput nona" ujar salah satu dari ketiganya.

Jadi guys Grandpa angkatnya Ara namanya Arlan Alexander dan Grandma-nya namanya Resti Liyarsi Alexander. Oke back to topik!!

"Raa, kok bodyguard Grandpa bisa ganteng-ganteng dan keren-keren kayak gitu sih, tapi serem'' bisik Tasya.

"Kalo gak serem, ngapain jadi bodyguard" ujar Ara.

"Silahkan nona, biar barang-barangnya kami yang bawa" ujar salah satu dari ketiga bodyguard itu.

"Gak usah repot-repot, biar kita aja yang bawa" ujar Ara sopan kepada orang yg lebih tua darinya.

"Tidak nona, ini sudah tugas kami" ujar bodyguard yang satunya dengan tegas lalu mereka mengambil alih koper yang di bawa oleh Ara dan Tasya.

"Thank you" ujar Ara dan mereka bertiga menunduk hormat lalu Ara dan Tasya berjalan terlebih dahulu diikuti oleh ketiga bodyguard tersebut.

"Ehhh itu Adzara yg model terkenal itu bukan sih?"

"Iya ya, Masyaallah dia cantik banget"

"Body goals parahhh"

"Ternyata lebih cantik aslinya"

"Gak nyangka gue ketemu model cantik di sini"

"Dia itu kayaknya titisan bidadari dehh"

"Gue juga gak nyangka satu pesawat sama model terkenal"

"Wajahnya mulus bener"

"Iya, gue pengen deh kayak dia"

"Kok bisa dia secantik itu"

Eccedentesiast Girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang