7

961 105 28
                                    

Happy reading
Typo is my style

Joy menikmati pemandangan ini, pemandangan yang hanya bisa dia lihat jika ia pulang ke desanya. Tetapi ini beda, dia sekarang berada di pinggiran kota. Dengan udara yang sejuk. Ia melihat Sehun dan beberapa orang sedang melakukan sesuatu.

"Joy!" Teriak Yeri

Joy kaget melihat Yeri sudah ada disampingnya

"Ah kau benaran ada disini ternyata"

"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Joy saat melihat Yeri sahabat nya

"Harusnya aku yang bertanya joyyi"
Yeri melirik sekilas kearah yang lain dan mendekat lalu berbisik "kau datang bersama oppa ku ya?" Tanyanya dengan menggoda

Joy hanya diam dan tidak bisa menjawab pertanyaan Yeri. Dia sibuk berpikir mencari alasan yang tepat. Atau Yeri tau tentang kondisi Sehun.

Yeri tertawa keras melihat sahabatnya ini " lihat wajahmu sudah seperti nenek yang berumur 80 tahun dengan keriput yang begitu jelas" Yeri menunjuk wajah Joy
"tidak apa apa EONNI" Yeri menekan kata eonni sebagai ucapan menyindir bahwa Joy sekarang jadi eonni nya.

Sial Joy menggurutu karena dia mulai merasa tidak nyaman dengan pikiran Yeri.

"Aa...Aku mau ke toilet dulu" ucap Joy lalu pergi meninggalkan yeri yang masih tertawa
.
.

Sehun mengamati dari jauh dan mulai melangkah ke arah Yeri karena melihat Joy yang tiba tiba pergi "apa yang kau katakan padanya?"

"Apa?"

"Yeriiii" ucapnya

"Oppa, dia itu sahabatku jangan lupakan itu" 

Sehun hanya mengangkat bahu nya dan tidak peduli dengan ucapan yeri. Dia segera menyusul Joy untuk memastikan apakah Joy baik-baik saja.
.
.

Joy keluar dari toilet dan berjalan menuju  ayunan yang terlihat begitu nyaman. Dia duduk disana, rasanya ini menjadi semakin aneh baginya. Dia mulai memikirkan semua perkataan Yeri. Kenapa semuanya makin sulit. Aku hanya bekerja dan membantu dirinya saja

"Saya pikir kamu akan kabur"

"Maksud bapak?"

"Perkataan Yeri"

"Bapak pikir saya takut, Yeri hanya menggoda saya aja. Itu hal biasa bagi kami" ucap Joy dengan diakhiri tawa buat apa aku menjelaskan nya

"Apa kalian begitu dekat"

"Bisa dibilang iya"

Sehun hanya menganggukan kepalanya seakan paham, mengapa Yeri begitu menjaga Joy.

"Ayo"

Sehun segera berdiri dari ayunan dan mengajak Joy untuk segera bergabung ke acara itu.

Joy tersenyum dan berdiri mengikuti langkah Sehun dari belakang. Tanpa disadari mereka terdapat seseorang yang kini sedang mengamati mereka.

"Dia hanya milikku" lirihnya

.
.

Acara makan bersama pun berakhir lebih lama dari yang diduga. Matahari kini sudah beristirahat digantikan dengan bintang yang terang menemani perjalanan pulang Sehun dan joy.

Di mobil Joy dan Sehun hanya diam, tidak ada obrolan. Joy yang hanya memandang jalan sementara Sehun yang fokus menyetir membuat suasana semakin canggung.

Sehun melirik joy sekilas, apa yang dipikirkannya?

"Apa kau ingin membeli sesuatu seperti hot chocolate?"

Touche Me Tease MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang