Hujan & Payung Rusak

36 5 0
                                    


TAP

Satu langkah pertama ku keluar dari kelas ku. Aku menatap ke arah langit.

Hujan.

"Aku benci hujan" satu kalimat singkat yang aku ucapan kan sore ini.

Yah mau gimana lagi? Memang kenyataan aku adalah satu dari puluhan orang yang membenci hujan. Jika kalian bertanya mengapa? Akan ku jawab.

Hujan itu merepotkan.
Hujan itu hanya membuat kotor.
Hujan itu benar benar mengganggu.

Jika turun hujan,mau tak mau aku harus membawa jas hujan atau pun payung. Dan karena hal itu pun menambah beban di punggung ku. Tas ku penuh.

Jika turun hujan di pagi hari,tentu nya berdampak buruk pada suatu tempat. Contoh kelas ku,hari selasa adalah jadwal ku piket dan di hari itu pun turun hujan yang sangat deras,dan kalian dapat menebak nya, tentu nya kelas ku sangat kotor dengan genangan air di mana mana. Jika genangan air itu berwarna jernih mungkin bisa di katakan tak masalah,lha genangan itu berwarna coklat bercampur tanah terkadang pasir.

Terkadang aku berfikir,teman temanku pada lewat mana sih? Rawa? Padang pasir? Atau mereka melewati jalanan yang penuh lumpur?.

Jika turun hujan,maka jalanan akan menjadi basah dan tentu nya licin. Hal ini sangat menyebalkan bagi ku,dan menyulitkan ku saat sedang mengendarai motor ataupun sepeda.

Jika turun hujan,di waktu yang ku tentukan bersama teman teman ku,untuk mengerjakan tugas kelompok,maka mereka akan mengeluarkan berbagai alasan.

'Ini hujan lho! Bagaimana kita tunda dulu untuk mengerjakan tugas ini?' Mereka yang beranggapan seperti itu,sebenarnya hanya malas.

'Ihh hujan,dingin tau! Mending pulang' Ini lah anggapan mereka ketika,tak tahan dingin.

'Waktu yang pas! Aku pulang ya? Karena hujan adalah alarm ku untuk tidur' Alasan yang klasik,teruntuk mereka yang memiliki hobby tidur.

'Hujan gini enak nya makan yang berkuah! Skuy buat mie rebus!' Mereka yang memiliki alasan ini malah sibuk dengan urusan mie dan melupakan tugas.

'Hujan begini jadi ke ingat sama mantan dehh' Mereka yang memiliki argumen ini,akhir nya hanya bisa melamun dan galau.

.

.

.

Pernah sekali aku berfikir, lebih baik tidak turun hujan. Dan cukup ada musim kemarau.

Yah,walau pun fakta yang sebenarnya membantah argumen ku untuk hujan.
Hujan sangat penting untuk kehidupan,tanpa hujan maka makhluk hidup akan bla bla bla bla bla bla

Persetan dengan semua yang berhubungan dengan hujan. Aku tidak peduli!

.

.

.

.

.

.

Ku ambil payung dari tas ku. Berniat melindungi tubuh dari hujan dan kemudian pulang.

Dengan keadaan kelas ku,yang terletak di pojok paling jauh dari gerbang utama yang memiliki fungsi jalan masuk utama dan jalan keluar utama,membutuhkan waktu sekitar 5 sampai 7 menit untuk sampai kesana.

Namun sekali lagi, karena hujan! Aku membutuhkan kan waktu sekitar 10 menit.

"Ahk !"

Payung ku bawa ini ternyata salah! Aku membawa payung yang rusak! Terkutuk lah kau! Ini adalah kesalahan kakak ku yang kukuh tetap membeli payung yang persis dengan payung ini.

"Menyebalkan! Aku harus bagaimana?"

Dengan ide yang tiba tiba muncul,aku memutuskan tetap memakai payung ini dan berjalan dari pinggir ke pinggir bangunan ruang yang memiliki jangkauan genteng yang dapat melindungi dari hujan,yah walaupun tak seluruhnya melindungi.

TAP TAP TAP

Langkah ku,berjalan melewati genangan air. Sesekali ku tatap,pelindung di atas kepala ku ini,payung itu rusak dengan beberapa penyangga kecil berwarna silver patah dan tak dapat menompang kain itu.

"Ah sial! Payung ini tak bisa di gunakan! Basah semua!" Umpat ku kesal,di tambah hujan semakin deras.

Sekolahan ku mulai sepi,jarang tampak siswa mau pun siswi yang berlalu lalang. Yah aku telat keluar kelas akibat guru itu,dengan mudah nya ia berkata,

'Sekarang kan hujan,bagaimana kalau menunggu hujan reda sambil membahas bahas materi tambahan?'

.

.

.

Ku tatap lorong sempit di hadapan ku,lorong panjang nan sepi dan tentu nya penuh dengan genangan air itu,tampak err sedikit menyeramkan.

Ku buang berbagai pikiran negatif,dan segera berjalan melewati.

TAP TAP TAP
TAP TAP TAP

Dapat terdengar suara langkah kaki lain selain suara langkah kaki ku,dan aku tidak memperdulikan hal tersebut.

BRUUKK

Payung ku jatuh,dan untung nya aku tak ikut jatuh.

"Ah Sial!"

"Hei,Kau...!"

.

.

.

.

.

.





Bersambung....


(Jangan lupa vote yaa >,<')

Hujan & Payung RusakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang