2¦ Hari Pertama

14 2 3
                                    

Perang Dunia

Perang yang terjadi antara dunia bawah dan dunia atas sekitar 200 tahun lalu. Ketika perang nyaris menghancurkan kedua belah pihak muncullah 4 pahlawan dari dua sisi dunia menjadi titik tengah. 4 pahlawan itu adalah seorang alkemis dan 3 orang pemilik bakat terkuat.

Ketiga bakat itu tidak punya informasi yang cukup jelas dalam catatan sejarah, namun ketiganya memiliki julukan masing-masing.

Yang pertama, 『 Rameoldy 』

Yang kedua, 『 Hersteller 』

Yang ketiga, 『 Sygel 』

Ada banyak versi dari berbagai wilayah yang menceritakan kejadian bersejarah ini. Namun hanya ada satu tempat yang keaslian informasinya paling terjamin. Tempat itu adalah sebuah perpustakaan besar yang terletak di pusat kota Erstell, hampir seluruh buku pengetahuan hingga surat-surat penting bersejarah ada di sana. Tentunya tidak semua orang bisa masuk ke dalam, penjagaannya cukup ketat dan tidak mudah untuk ditembus.

Dibutuhkan surat izin yang memerlukan tanda tangan dari 3 orang penting di Avalona untuk dapat masuk. Mendapatkannya juga tidak mudah.

"Selamat pagi, khusus untuk hari ini saya akan mendampingi kalian dikarenakan guru yang seharusnya menjadi wali kelas kalian sedang berhalangan hadir. Saya harap kalian tidak merasa kecewa atas kehadiran saya di sini."

Sebagai seorang penerus langsung dari pendiri Avalor Academy yang paling dihormati penduduk Avalona, Profesor—kepala sekolah— rela datang ke kelas kami dengan sukarela.

Sosoknya yang berwibawa serta suaranya yang tegas membuatku segera meninggalkan lamunan rasa penasaran atas hal yang baru kemarin kami bicarakan. Seorang Hersteller ada di tempat ini, karena tidak tercatat dalam buku sejarah soal wujud kekuatannya aku jadi menebak sendiri seperti apa kekuatan steller itu.

Pastinya sesuatu yang luar biasa seperti bisa tembus pandang, mungkin?

"Karena saya juga tidak punya banyak waktu senggang siang nanti, untuk kegiatan berkeliling sekolah kalian akan didampingi oleh wakil ketua osis sekolah kita. Silahkan masuk."

"Baik."

Suara itu..... rasanya tidak asing.

Sosok dari seorang laki-laki berbadan tinggi dengan postur tegap melangkah masuk ke dalam kelas. Pandangannya lurus, matanya berwarna hijau serta rambut pirangnya sedikit panjang hingga menutupi telinga. Dia memandang kami semua, mulutnya perlahan terbuka untuk memperkenalkan diri.

"Nama saya Verozel Dervond Sirmias, dari Kelas Reguler 2 tingkat 2. Untuk kegiatan siang setelah istirahat nanti saya akan jadi pendamping kalian. Mohon kerja samanya."

***

Teng... teng...

Dentangan bel telah bergema menandakan waktu istirahat sudah tiba. Verozel yang selama pelajaran berlangsung berdiri di depan kelas melangkah masuk untuk menemui Elvany. Tempat duduknya yang berada tepat di sebelah pintu memudahkannya untuk ditemui.

"Halo Elvany! Kebetulan ya...? Gimana kabarnya nih?"

Elvany yang masih berada di bangku sedikit mundur ketika Verozel tanpa permisi duduk di atas mejanya.

"Maaf....! aku sudah tidak sopan pada kalian. Aku tidak tahu kalau kalian seniorku."

"Tunggu, kenapa ini? Aku menyapamu loh bukan minta permintaan maaf...?"

"Kemarin waktu kalian membantuku, aku dengan lancangnya memanggil nama kalian terutama Kak Neo seakan-akan kita satu angkatan. Maaf karena sudah tidak sopan...!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Elvany the HerstellerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang