Gaada prolog ya langsung saja
Prolog itu hanya ilusi.ATTENTION
Nb: Ini cerita Hasil Khayalan saya Sendiri. mohon maaf jika ada kesamaan tokoh, latar, tempat maupun waktu. Jangan seenaknya mengcopy/Mengcopas atau Plagiat soalnya saya mikir juga susah.
Semua tokoh yang ada dicerita ini, akan saya ceritakan masing masing.
Siap untuk part selanjutnya?
Saya tau bagaimana semestinya Anda menghargai.
Bahasa baku ✓
....HAPPY READING...Suara burung berkicauan, dengan bercampuran suara ayam dipagi hari yang telah berkokok membuat atensi seorang gadis perempuan yang masih tidur diatas kasur king sizenya itu dia segera ingin bangkit dari tempat tidurnya.
"Hoam, jam berapa ini?"ucap Valerie setengah sadar, ketika nyawanya masih belum sepenuhnya terkumpul.
Valerie sedang melihat jam Beker disampingnya"ini kan waktunya aku berangkat sekolah,"ucap Valerie dengan menggerak-gerakkan badanya dari kanan kesamping.
Suara burung-burung merpati, berkicauan didekat jendela rumah Valerie yang menandakan bahwa hari sudah pagi dan malam sudah berlalu.
Tak ingin berlama-lama Valerie segera bangkit dari tempat tidurnya dan bersiap-siap untuk mandi. Menyiapkan alat-alat persiapan untuk berangkat kesekolah.
Detik Menit berikutnya Valerie segera lari kekamar mandi,dan bersiap siap untuk menuju sekolah
"ini kan hari pertama aku sekolah, nanti klo aku kena skor gimana ya?"geming Valerie saat berada diperjalanan.
Akhirnya Valerie sudah sampai disekolah, tapi naas pas dirinya sudah sampai gerbangnya sudah ditutup Sama pak satpam.
"permisi pak, bisa bukain pintu gerbangnya gak?"ucap valerie Kepada satpam yang sedang berada dipos satpam.
"Mohon maaf neng gak bisa, tunggu sampai istirahat pertama nanti saya bukain"ucap satpam itu.
"wah ya gak bisa gitu dong pak, tolong buka pintunya pak " bujuk Valerie sambil memasang senyum hangat diwajahnya.
Tiba-tiba tidak ada angin tidak ada hujan dari belakang valerie muncul seorang anak laki-laki bertubuh tinggi, berbadan kecil, dan berparas tampan. yang kebetulan murid disekolah yang sama dengan valerie. Namun berbeda, tingkat kelas.
"Kalo gak bisa ya gak usah dipaksa neng " ucap Raden dengan logat sundanya.
"Kamu siapa?!" ketus Valerie yang tak mau kalah.
"Aku udah langganan telat disini, jadi kamu tidak usah sombong" ucap anak laki-laki itu dengan tatapan yang tajam ditunjukan kearah Valerie.
"siapa yang sombong?, orang tadi yang ngegas kamu" balas Valerie
"Udah. males aku debat sama kamu, mending aku masuk kelas,"ucap anak itu dengan santainya. Yang tak lain bernama, Raden.
Kemudian Satpam itu langsung membuka pintu gerbangnya dengan cekatan.
Valerie yang merasa curiga, karena saat Valerie yang meminta tak segera kunjung dibuka tetapi berbeda dengan Raden. Satpam itu malah, membukakan pintunya.
"Loh pak kok pintunya dibukain, kan dia juga telat kaya saya" protes Valerie.
"Hehe, itu anaknya kepala sekolah disini neng namanya mas raden."ucap satpam sambil nyengir membenahi topinya.
"oalah gitu to pantesan tadi songongnya naudzubilah, "ucap sinis Valerie dengan menatap Raden dari kejauhan.
Valerie memang suka ceplas-ceplos orangnya, padahal disitu masih ada orang nya yang dikatain.
Valerie sungguh gadis yang sangat bobrok dengan segala tingkahnya, dan Raden yang terkadang terkesan dingin namun diam-diam ia perhatian dan respect terhadap lingkungan sekitarnya.
Sungguh miris nasib Valerie, hanya karena dia bukan dari keluarga yang kaya raya nasibnya berbeda jauh dengan Raden.
Valerie hanya bisa meratapi nasibnya, yang begitu miris. Namun Valerie tak putus asa, dia yakin akan bisa mendapatkan beasiswa lagi untuk tahun ini.
Dunia memang begitu kejam, Dunia terkadang memang tak adil. Hanya berpihak kepada yang bertahta dan berkasta.
Meskipun Valerie sangat bobrok dan jahil, namun dia tak kalah pintar dengan kakaknya yang bernama Awan.
Valerie memang pintar dalam segala mata pelajaran, membuat dia harus bersaing dengan teman-temannya untuk mendapatkan sebuah beasiswa, yang sangat diidam-idamkan semua orang.
Tak lama kemudian sesosok pria datang menghampiri Valerie, dan berhasil membuat atensi Valerie tersadar dengan kehadirannya.
"udah pak, biarin dia masuk kasian nunggu sendiri disitu."teriak Raden hingga terdengar ditelinga Valerie dan satpam.
"Woke siap mas." ucap satpam itu dengan mengangguk paham.
Sungguh tidak adil memang, bisa-bisanya pak satpam begitu seenaknya sendiri.
Dengan mudah Raden berkata seperti itu, memang benar jika Raden seseorang yang sesekali ramah namun juga terkadang sombong.
Namun dibalik sikap Raden yang menyebalkan itu, Raden juga memiliki sisi yang baik dalam dirinya.
Lihat saja, barusan Raden bersimpati pada Valerie.
"Yaudah makasih pak, "ucap Valerie pada satpam.
"kenapa sih tadi aku ketemu orang yang nyebelin kayak gitu, ngimpi apa coba semalem" batin Valerie dalam hati.
Sangat sial, begitulah kehidupan Airin. Semoga saat-saat hari sulitnya akan segera berlalu.
Ini baru Awal, bukan akhir yang kelihatannya terlihat bahagia.
Sudah siapkah kalian?
Siapkan dulu hati dan batin kalian untuk melihat kisah-kisah mereka selanjutnya.
#TBC!!
Jangan lupa tinggalkan jejak
IG @ptryullyana30
KAMU SEDANG MEMBACA
RADEV [COMPLETED]
Random[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SESUDAH BACA JANGAN LUPA VOTE+KOMENT BIAR BERKAH HYUNG] [TAHAP REVISI] Science Fiction -Comedy, Romance, Fantasy. Blurb: Banyak yang bilang bahwa Kesabaran seseorang itu ada batasnya, begitu juga dengan ego. Manusia itu tid...