Pukul 21.00Kota Mumen, daerah pesisir.
Dua orang pria turun dari kereta kuda, Salah satu dari pria itu memakai topeng di wajahnya.
"Inilah Mumen yang mulia."
Pria bertopeng mengamati sekitarnya, matanya menangkap lingkungan yang sangat buruk, bau tidak sedap yang berasal dari sampah berserakan, manusia di ibaratkan seperti hewan peliharaan, matanya tertuju pada bangunan yang banyak di kunjungi.
Mumen adalah kota yang bebas, perbudakan, jual beli manusia, jual beli obat obatan terlarang, bisa dengan mudah dapat di temukan di kota itu.
"Yang mulia, apa kau yakin akan menemukannya di sini?" Tanya seorang pria jangkung pada pria tampan di depannya.
Pria jangkung itu menatap bangunan yang sangat berantakan di depannya.
"Apa kau meragukan ku?" Si tampan memasuki bangunan itu di ikuti oleh pria jangkung di belakangnya.
Terdapat banyak orang di dalam ruangan itu. Si tampan duduk di kursi paling belakang, sedangkan si pria jangkung berdiri belakang si tampan.
Mata si tampan melotot, matanya tertuju ada laki laki cantik yang di seret naik ke atas panggung.
"Akhirnya aku menemukanmu." Batin si tampan.
Si tampan tersenyum tipis bahkan hampir tidak terlihat.
"Wah. . ."
"Wow. . ."
Suara gaduh sorakan dan tepuk tangan pecah saat seseorang mengenakan jas hitam menyeret paksa seorang laki laki cantik menaiki panggung.
Lampu panggung menyorot ke arah laki laki cantik itu.
Tangan dan kakinya di rantai, matanya sayu karena efek obat, tubuhnya tidak mengenakan sehelai benang apapun.
Tubuh putih, montok, mulusnya terekspos di depan banyak orang.
Laki laki cantik itu meringkuk memeluk lututnya.
Mata sayunya menangkap sosok yang sangat ia kenal berdiri jauh di sebrang sana, yaitu ibunya.
"Eomma?,"
"Kenapa kau melakukan ini padaku?."
Tubuh laki laki itu bergetar laki laki manis itu tidak tahu dimana dirinya saat ini, rasanya dia ingin menangis.
Suasana disana menjadi begitu hening, tidak ada yang bersuara.
Seseorang berjas hitam mulai membuka suaranya.
"Baiklah para hadirin semua, sesuatu yang bagus baru datang hari ini,"
"Laki laki cantik, mulus tidak ada cacat sedikitpun!"
"Tentu saja ini sangat langka bukan?, maka dari itu harga di buka mulai dari 50juta."
Orang orang di sana mulai mengacungkan papan nomornya.
"70juta!"
"75juta!"
"80juta!"
Ruangan itu kembali Ricuh.
Air mata laki laki cantik itu mulai berlomba lomba keluar membasahi pipi gembilnya.
"95juta!"
"100juta!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The King Of Phoenix 👑 : Taekook (END)
FanfictionPark Chanyeol membuat perjanjian dengan para iblis agar kerajaannya selalu makmur. Sebagai bayaran para iblis meminta bayaran, Park Chanyeol memberikan Kim Taehyung, anaknya sendiri dijadikan persembahan untuk para iblis. Masing masing iblis mengam...