Bel istirahat berbunyi, Caca bernafas lega akhirnya hukumannya telah selesai. Kalian bisa membayangkan panasan di tengah lapangan selama empat jam pelajaran lamanya.
Caca yang merasa lemas langsung cepat cepat menuju ke kelas, ia menemukan Renjun di samping tempat duduknya. Renjun sedang menulis, ntah menulis apa.
"Renjun" Caca memanggil renjun dengan penuh wajah ceria
Renjun yang sedang menulis, ia cepat cepat menutup yang sedang ia kerjakan.
"Nulis apaan sih kok langsung di tutup gitu pas gue dateng" Ujar caca
"Bukan apa apa" Jawab renjun dengan pelan. Caca memutar bola matanya malas
"Kantin yuk, bareng" Ajak caca
Renjun menggeleng membuat caca menyerit heran
"Kenapa? "Tanya caca
"Aku harus ke toilet" Renjun bangun dari tempat duduknya meninggalkan kelas dan juga caca
Renjun sangat kaget sungguh, saat ia keluar toilet ternyata ia sudah di tunggu 4 orang yang sedang melihatnya tidak suka.
Renjun ingin keluar dari kerumunan 4 orang itu, tetapi tangannya di cekal oleh mark dan lucas. Dia sekarang tidak berdaya
"Kok sendirian? Mana pembela lu itu hah?! " Ujar yeri
"Halah dia ini memanfaatkan orang doang yer" sambung tzuyu
"Anak kaya gini mending kasih pelajaran aja sih" sahut Mark
"Pelajaran apa? Matematika apa fisika?" Tanya Lucas
"Lu goblok nya nanti aja ya jangan disini" Mark memutar bola matanya malas
"Kalian bedua bisa ga sih serius dulu! Kita harus abisin si cupu amis ini! " Bentak yeri
Yeri memulai dengan memecahkan telur di kepala Renjun, yeri telah memegang telur itu sejak tadi.
Bagaimana keadaan Renjun?
Renjun hanya diam ditempat, sesekali tzuyu memaksanya untuk berjongkok. Lucas memegang lengan kanan dan Mark memegang lengan kiri Renjun.
Ya! Renjun tidak bisa berbuat apa-apa. Melawan? Percuma. sangat percuma.
"lagian cowok kok ga bisa bales, kelewat bodoh hahaha" mereka berdua tertawa membuat caca kesal dan langsung pergi meninggalkan makanannya yang masih utuh dimeja itu
Caca cepat cepat ke toilet dan ia tidak menemukan renjun disana
Ia berlari menyusuri koridor kelas dan melihat sekeliling, tidak ada renjun Tanpa pikir panjang caca langsung menuju kelasnya dan Yaa~ ia menemukan renjun di mejanya
Caca bernafas lega akhirnya sosok yang ia cari ketemu juga
Ia menghampiri renjun di mejanya dan langsung duduk disamping renjun
"Renjun, lo gapapa? " Tanya caca
"tidak apa, kenapa memang? " Jawab renjun dingin
"jangan bilang gapapa mulu njun, gue khawatir"
"Aku tidak papa, jangan khawatirkan aku" renjun mengalihkan pandangan ke jendela
"Renjun, kalau ada masalah cerita ama gue ya. Gue pengen jadi temen yang baik buat lo, gue gapengen lo kek gini njun gue mohon ya kalo ada sesuatu lo langsung kasih tau gue" ujar caca sambil memegang bahu mungil renjun
Renjun melihat caca sekarang, sambil tersenyum dan mengangguk
"Pulang sekolah lo temenin gue ya jun" Pinta caca
"kemana? " renjun mengerutkan keningnya
"ke toko buku, ada yang perlu gue beli" Ujar caca. "gue gaada temen buat ke toko buku" lanjut caca
Renjun mengangguk dan tersenyum lagi ke caca.
Jujur, caca sangat lemah saat melihat senyuman lelaki yang ada di depannya ini. Senyumnya sangat manis, ada lesung pipi kecil di senyumannya
Matanya yang ikut tersenyum saat bibirnya tersenyum, ah sungguh caca sangat lemah
|||
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[23 maret, selamat ulang tahun Huang Renjun, tetap menjadi sosok pria yang bersinar^^]
HAI READERS TERCINTA MAKASIH BANGET BUAT KALIAN YANG MASIH NUNGGUIN CERITA INI.
PENGEN TAU DONG, GIMANA PERASAAN KALIAN PAS NGE BACA CRITA INI:(