Fita 2

4.3K 200 4
                                    

Raisa berjalan ke kamar sambil meminum susunya. Dikamar yoga masih berkutat dengan laptopnya
" Istirahat pah.. besok lagi"
" Iya ini udah mau selesai. Lho kok udah bikin susu ?"
" Iya tadi bikin sekalian buat Fita " jawab Raisa santai
" Ha? Fita hamil?"
" Heem, jadi dia linglung karena hamil, trus si Rendy pacarnya gak tau deh tanggung jawab atau enggak. Pas Fita ngomong kalo dia hamil, lakinya diem aja. Makanya dia bingung"
" Ngapain musty bingung, tinggal nikah aja kan ?"
" Jiahh kalo aku bisa ngasi saran itu udah dari tadi ."
" Trus masalahnya dimana?"
" Diistrinya Rendy lahh"
" Ohh"
" Nahh dikasi tau baru mangap 'ohh' doang. Tapi kalo menurutku ya, dia itu emang gamau tanggung jawab. Sebatas penglihatan ku dan dari cerita - cerita Fita, dia bukan family man . Ya okey kalo dia ada masalah sama istrinya tapi anaknya kan nggak tau apa-apa, itu dia nggak pernah pulang, ketemu anak paling seminggu sekali, itupun paling lama 3 jam. Setelah itu pergi lagi" jelas Raisa panjang lebar
" Emang kerjanya apa?"
" Dosen, EO-event organizer sama apasih pengacara kalo nggak, tau dehh nggak jelas banget. Aku tau juga dari Fita "
" Trus rencana kamu gimana? "
" Besok rencananya aku mau nganter dia periksa, katanya dia baru test pack aja. Siapa tau test packnya salah hahaha" canda Raisa
" Kamu mah bisa aja, "
" Ya kalo boleh pilih sihh, aku maunya test pack itu salah. Takutnya emang bener Rendy gamau tanggung jawab, kasian dong Fita"
" Beri waktu Rendy untuk berfikir, mungkin dia kaget "
" Ya kali kaget, pas kelonan kaget nggak tuh. Ada aja, orang kalau udah berani berhubungan ya pastinya siap hasilnya dong"
" Udah bisa bisa kita yg ribut ! Sini tidur"

Keesokan harinya Raisa menemani Fita periksa kandungan Ke dokter william,

"Siang dokter, sorry ya ganggu jam makan siangnya " sapa Raisa saat masuk ruangan
"Siang, nggak papa kok. Tapi tunggu Rita sebentar ya, dia masih nganter rekam medis."
" Oke deh, aku nggak buru- buru kok"
"Hai sa .." Rita masuk ke ruangan
"Hallo mbak, oiya kenalin ini temenku Fita . "
"Fita mbak" jawab Fita sambil menyalami Rita
"Oke jadi gimana sa ?"
"Rencananya kita pengen usg, kemarin di test pack 3 kali positif. Coba dehh USG sapa tau alat testnya ngaco!" Jelas Raisa
"Yaudah yuk ikut, kamu baring dulu ya, aku siapin alatnya dulu" ajak Rita
Perut Fita yg masih rata diberi gel dan dokter william mulai bekerja, menggerakkan alat di perut Fita.

"Ini calon janin kamu, usianya delapan Minggu. Masih kecil memang,  jadi harus banyak istirahat, jangan stres, kurangi aktivitas, minum vitamin dan rutin periksa.!" Kata William "sekarang masih trimester pertama jadi periksa satu bulan lagi, tapi kapanpun ada keluhan boleh periksa" tambahnya sambil memberikan kertas resep untuk vitamin
"Makasih ya dokter, mbak Rita. Maaf udah ganggu jam istirahat kalian"
"Nggak papa kali, santai aja. Makan yg banyak ya fit, kalau mual ngemil aja atau makan buah boleh. Ibu hamil harus banyak makan, tapi yg bergizi" nasehat Rita . Sebelum kerumah sakit Raisa menjelaskan bagaimana keadaan Fita yg sebenarnya, maka dari itu semuanya berusaha memberikan motivasi.

Selesai periksa mereka bergegas pulang, karena kehamilan Raisa sudah semakin besar jadi dia mudah lelah.

"Lu pengen makan apa fit? " Tanya Raisa. Saat ini mereka sudah dalam perjalanan pulang
"Gue nggak pengen apa- apa sa, "
"Yg bener? Kalo pengen apa-apa ngomong aja, bisa nyuruh itu pak Basuki atau bibi dirumah. Pasti dicariin. Jangan ditahan haha"
"Elu mah bisa aja, tapi untuk sementara boleh kan gue tinggal dirumah lu? Gue takut kalo cari kos nanti ada keluarga gue yg tau"
"Elu boleh tinggal dirumah gue, selama yg lu mau. Kan gue udah bilang, anggep aja kayak rumah Lo sendiri, tapi jangan minta sertifikat nya lohh! Ntar lo gadai "
"Ngelunjak itu namanya! Udah numpang banyak mau hahaha"

Dirumah cuma ada bibi. Pagi sebelu. Raisa dan Fita pergi kerumah sakit Yoga pamit ke Raisa untuk bertemu anak-anaknya. Tentu saja Raisa mengizinkan, sesungguhnya dia tidak pernah melarang Yoga bertemu dengan anak-anaknya tapi hormon kehamilan yg membuatnya terlihat jahat. Pernah suatu hari Yoga pergi untuk menemani akhir pekan kedua anaknya, baru dua jam ditinggal tiba-tiba dia nangis sesenggukan. Akhirnya bi nah menelfon yoga, karena beliau pun bingung kenapa tiba-tiba Raisa menangis dan susah ditenangkan.
Saat yoga datang, Raisa langsung tertidur dipelukannya.


Bersambung ...


Pendek? Duhh maaf buat yg nunggu terlalu lama. Sekalinya update dikit doang.
Masih ada yg setia dengan Raisa dan Yoga?
Tunggu next chapter ya.. diusahakan lebih sering update
Terima kasih untuk yg sudah membaca karya pertama saya..

istri keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang