5. MENGINAP

4.6K 558 214
                                    

contain explicit conversation🚫

Nyanyian dan sorakan dari tribun penonton terdengar. Mahasiswa fakultas teknik itu menyanyikan lagu selamat dan penghormatan pada kawan satu fakultas mereka yang telah berjuang mendapatkan piala.

Dengan tubuh yang terasa sangat gerah bersimbah keringat. Para pemain basket tim teknik itu saling berangkulan menghadap tribun penonton yang tengah menyanyi. Selepas lagu selesai dinyanyikan, dengan bersamaan mereka membungkukkan tubuh.

Selesai. Seluruh tenaga dan cadangan kebahagiaan Namjoon sudah terisi penuh. Dengan langkah yang sedikit lambat, Namjoon terus melangkah  bersama yang lainnya meraih handuk dan botol air mineral mereka.

Udara di dalam gedung itu tak lagi bagus. Mereka memutuskan untuk mencari udara segar di luar gedung basket indoor itu. Sebelum mati kepanasan di dalam sana.

"Astaga, menang!" pekik Taehyung bersemangat sekali.

"Tidak sia-sia memang latihan kita yang sampai merelakan tugas dosen" kekeh Yoongi geli.

Namjoon tertawa pelan. Pekan olah raga yang kali ini telah membawanya menemukan malaikat yang dicarinya sejak dulu kecil. Meski malaikat itu tak bisa Namjoon dimiliki tapi tak apa. Namjoon setidaknya sudah lega.

"Setelah ini kita jadi jarang bertemu ya?" kekeh Hoseok pelan "Latihannya sudah tak terlalu mendesak"

Yang lain menganggukkan kepala.

"Kak Namjoon!"

Namjoon menoleh ke sampingnya dan mendapati beberapa gadis berdiri malu-malu di dekatnya.

"Kak Namjoon, mau berfoto dengan kami, ya?" pinta salah satu.

Namjoon mengerutkan dahi terkejut. "Eh? Denganku?"

Gadis yang sepertinya adik tingkat itu mengangguk cepat dengan begitu bersemangat.

"Namjoon langsung punya fans!" ledek Hoseok geli.

"Seok!" desis Namjoon kesal.

Namjoon berdiri dan membiarkan para gadis itu berdiri di sekitarnya untuk berfoto dengannya.

"Yeonjun atau Soobin! Tolong fotokan kami ya?" pinta mereka memelas.

Soobin menyikut pelan Yeonjun agar berdiri. Ia terlalu malas meladeni teman satu angkatannya yang memang terkenal centil itu.

"Terima kasih, Kak Namjoon!"

Namjoon mengangguk kaku setelah mereka menundukkan kepala padanya berkali-kali.

"Kak Namjoon keren sekali!"

"Kak Namjoon sangat tampan!"

"Kak Namjoon sudah punya pacar atau belum?"

"Kak Namjoon rahimku hangat!"

Namjoon hanya duduk diam dengan kepala yang ia tundukkan ke bawah mendengar panggilan-panggilan dari adik tingkatnya itu.

Sementara teman-temannya sudah tertawa terbahak mendengar satu teriakan yang begitu kotor itu.

"Seokjin?" sapa Yoongi sedikit heran karena ia malah dengan beraninya mendatangi mereka di tengah kerumunan anak teknik yang lainnya.

Soobin mengedipkan mata pada Seokjin sekilas, sebelum akhirnya Seokjin berdiri di hadapan Namjoon yang kini duduk sambil menyeka keringat di wajah dan lehernya.

"Namjoon" panggil Seokjin lirih.

"Ya?" tanya Namjoon pelan.

"Umm, b-bisa kita bicara sebentar?"

Cryptic [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang