contain mature content🔞
mentioning sex activity•
•
"Ayo pergi makan ayam dan minum besok malam! Aku yang akan bayar!"
"Oh! Kim Taehyung!"
Riuh teman-temannya bersorak atas ide yang terdengar menyenangkan dari yang baru saja Taehyung usulkan memenuhi pendengaran Namjoon. Meski begitu, ia tak tertarik untuk bergabung. Satu pesan dari malaikatnya tadi masuk ke ponselnya. Seokjin sudah berada di parkiran gedung indoor basket dan Namjoon tak mau membuat malaikatnya menunggu.
"Namjoon! Besok kau ikut, bukan?" tanya Hoseok ketika menyadari bahwa Namjoon sudah mandi dan tengah membereskan tas miliknya.
Namjoon menggeleng. "Besok aku menginap di rumah Seokjin"
Yang lain sontak mengerutkan dahi. Biasanya mereka pergi berempat. Kim Namjoon, Kim Taehyung, Min Yoongi, dan Jung Hoseok. Lalu apa-apaan Namjoon sekarang?
"Kau bisa menginap di lain hari!" usul Hoseok mencoba membujuk Namjoon.
Namjoon membalas itu dengan gelengan sementara ia masih mengisi botol minumnya dengan air lewat dispenser. "Mama Seokjin pergi jadi dia sendiri di rumah. Sejak kemarin juga Seokjin kurang enak badan"
Ketiganya langsung menggeleng dramatis. Di antara mereka berempat, Namjoon yang tak tertarik untuk berkencan. Namun, sekalinya menemukan tambatan hati, Namjoon yang paling loyal. Ketiganya seringkali dibuat mau tak mau harus menggeleng heran akan sikap totalitas Namjoon dalam menjalin hubungan dengan Seokjin selama 2 tahun ini.
"Kau mau menemani Seokjin yang sakit atau mengambil kesempatan berduaan di rumah besar itu dengan Seokjin?"
Namjoon melirik pada ucapan Yoongi yang ia yakini bermaksud menyindir tetapi mencoba membungkus itu dengan kalimat tanya.
"Min Yoongi benar!" tawa Taehyung bertepuk tangan pertanda setuju dengan gagasan itu. "Kau mau apa dengan Seokjin saat Mamanya tidak ada di rumah?"
"Oh, astaga hahah!" imbuh Hoseok tertawa dengan nyaring.
Namjoon menghela napas dan membuang muka melihat bagaimana ketiga temannya itu mulai menggodanya dengan hal tak senonoh. Hubungannya dengan Seokjin meski sudah memasuki tahun yang kedua juga masih tak luput dari ejekan ketiganya. Namjoon merasa sudah hampir terbiasa.
"Ayolah, Joon!" ucap Hoseok dengan tangan melambai bermaksud mencairkan suasana penuh ledekan barusan. "Kami juga punya pacar sama sepertimu! Kau tidak perlu malu"
Namjoon mendesah kesal dan mengetikkan pesan untuk menunggu sebentar lagi dalam ponselnya pada kontak yang ia beri nama malaikat🤍. Namjoon merasa tidak enak jika Seokjin yang sedang agak meriang harus menunggunya di mobil malam hari begini.
"Rumah Seokjin besar dan kosong. Itu sudah kesempatan emas. Kau tinggal memodali saja dengan membawa bekal paling tidak kondom sekotak dan pelumas jangan lupa!" ucap Taehyung mengerjai Namjoon dengan jahilnya.
Namjoon menggeleng kemudian melangkah pergi menuju ke pintu keluar mengabaikan tawa ketiga temannya yang sangat iseng mengerjainya sepanjang waktu.
"Atau kau mau kami yang siapkan?!"
Masa bodoh!
Namjoon melangkahkan kakinya keluar dari ruang basket indoor dan melangkah menuju ke arah parkiran. Dilihatnya mobil putih tipe hatchback itu terparkir rapi di sana. Namjoon bisa melihat bayangan Seokjin tengah duduk bersandar di kursi kemudi seraya memainkan ponselnya. Dari bayangan saja, Namjoon bisa membayangkan seindah apa kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cryptic [NamJin]
FanfictionNamjoon sudah yakin kalah bahkan sebelum pertempuran di mulai. Namjoon memandang dia penuh rasa kekaguman tapi Soobin memandang dia dengan penuh kasih sayang dan cinta. NamJin AU college! with Choi Soobin