Suara bola berwarna jingga yang dipantulkan ke lantai bersahutan dengan suara decitan sepatu mahal di atas lapangan. Komando keluar dari lisan memengaruhi gerak dari beberapa laki-laki yang mengenakan celana kebesaran selutut dan kaus tipis tanpa lengan.
Bola jingga itu dibawa lari ke sana ke mari. Diperebutkan satu dengan yang lain. Dioperkan pada kawan latihan sore itu. Salah satu dari mereka lalu mencoba melakukan lay up, sementara lainnya mengangkat tangan menghadang bola itu.
"Kak Namjoon!"
Seorang laki-laki dengan tubuh besar dan tinggi itu melakukan pivot kemudian langsung melempar bola pada kawannya yang bertubuh lebih tinggi darinya.
Yang memegang bola melompat tinggi melemparkan bola dalam pegangannya menuju ring di depan.
Satu tiupan panjang peluit terdengar tanda pencetakan skor. Kemudian tiupan peluit panjang oleh dua wasit latihan terdengar, tanda permainan saat itu dinyatakan telah usai.
"Choi Soobin, threepoint!"
Laki-laki yang hampir seluruhnya itu bertubuh tinggi besar saling berpelukan sekilas kemudian melangkah meninggalkan lapangan permainan menuju bangku di dalam lapangan indoor itu.
Beberapa mengelap tengkuk dan bagian tubuh lain yang basah kuyup karena keringat sendiri. Beberapa meneguk terburu air mineral dalam botol plastik masing-masing. Justru evaluasi dari pelatih terdengar samar
"Koordinasi Namjoon dan Soobin hari ini bagus. Tingkatkan lagi kepekaan satu sama lain!"
Sorak-sorak lalu terdengar bersahutan. Beberapa mengguncang tubuh Namjoon dan Soobin yang sedang meneguk air mineral mereka.
"Kurasa kita akhirnya punya kandidat kapten baru"
"Kau benar! Setelah kapten lama mengundurkan diri, Namjoon atau Soobin cocok menggantikannya!"
"Apa-apaan?" gerutu Namjoon pelan.
Soobin tertawa ringan. "Mana ada?! Aku baru saja bergabung, masih ada Kak Yoongi dan lainnya yang lebih pantas jadi rival Kak Namjoon"
"Tidak perlu merendah begitu!"
"Kak Hoseok, aku biasa saja!" bantah Soobin santai sambil mengemasi barangnya ke dalam tas miliknya.
"Setelah ini, makan mie rebus telur bersama?" tanya Taehyung semangat.
"Itu harus!" jawab Hoseok tak kalah bersemangat.
Yoongi berbalik lalu menatap para anak baru yang duduk kelelahan. "Kalian ikut makan juga!"
"Baik, Kak!" jawab sekumpulan anak baru itu kompak.
Soobin mengangkat tangan tinggi setelah selesai mengemasi barangnya. "Kak Yoongi, aku izin tidak ikut"
Hoseok mengerutkan dahi melihat Soobin yang seperti hendak pergi saat itu juga. "Mau langsung pulang?"
Soobin mengangguk lalu ia menundukkan kepala sopan pada para seniornya. "Maaf sekali tetapi aku bergabung lain waktu saja, Kak!"
Namjoon mengerutkan dahi. "Pergi sekarang? Kau tidak mandi dulu?"
Soobin menggeleng. "Aku sudah ditunggu"
Hoseok mengangguk. "Baiklah, hati-hati. Jangan lupa lusa sore latihan!"
"Siap!" jawab Soobin setengah berteriak sambil berlari meninggalkan gedung indoor basket.
"Heran, terburu-buru sekali dia" ucap Hoseok sambil mengambil peralatan mandinya.
Yoongi menoleh pada anak baru dalam tim. "Soobin mau ke mana?"
Yang ditanya terdiam canggung. Saling melirik satu sama lain. Menjadi tergugup ketika para senior menunggu jawaban keluar dari lisan salah satu dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cryptic [NamJin]
FanfictionNamjoon sudah yakin kalah bahkan sebelum pertempuran di mulai. Namjoon memandang dia penuh rasa kekaguman tapi Soobin memandang dia dengan penuh kasih sayang dan cinta. NamJin AU college! with Choi Soobin