Dear Sarawat (SarawatTine)

602 34 1
                                    

Dear Sarawat © Prissycatice

.

.

.

"Kyaaaaaa! itu dia!"

"Astaga, dia lewat ruang koridor 3!"

"Ayo cepat ke sana!"

Suara ribut para siswi itu terus bergema memenuhi koridor, tepat di depan ruang kelasku. Dengan wajah bersemu, mata yang tampak berbinar, beberapa dari mereka membawa bingkisan, kue, kurasa. Bisa kudengar para siswa mulai mendecih, yah, bukan hanya dari kelasku.

Akar dari semua ini adalah karenanya, seorang pria yang bisa dikatakan sebagai pangeran sekolah (disebut pangeran karena dia populer di antara para siswi).

Dengan kedudukan sebagai ketua OSIS, tidak heran jika makin banyak siswi yang mengejar dan memujanya. Rasanya memang kesal sih, kenapa para siswi itu harus mencintai satu orang siswa yang sama? Aku tak habis pikir.

Kalau semua selera orang sama, bagaimana keadilan bagi orang lainnya yang juga ingin dicintai?

Ah, pikiran yang sangat naif.

Jujur saja, kalau boleh kujelaskan ciri-ciri pria itu. Memang harus kuakui dia keren. Bertubuh tegap, dengan dada yang bidang dan pundak yang cukup lebar. Kakinya panjang sehingga ia nampak menjulang. Dia agak pendiam dan cuek, dan nilai plusnya adalah dia sangat kuat dan pandai berkelahi, tentu juga karena sikap 'cool'nya itu ia semakin digilai. Tapi asal kalian tahu, dia itu bodoh, otaknya dungu. Mendapat peringkat 10 terbawah di kelas, tapi bisa menjadi ketua OSIS? bukankah itu adalah sesuatu yang luar biasa?

Namanya Sarawat. Setiap hari tidak pernah tidak membuat siswa lain iri—Kecuali pada otaknya yang bodoh itu. Ah dari pada kesal memikirkan dia, lebih baik aku ke kelasnya Pear—Siswi kelas satu yang sangat cantik dan manis~ pokoknya benar-benar tipeku.

Aku berdiri dari kursiku dan mulai berjalan menuju kelas Pear sesekali membalas sapaan para siswi terhadap diriku. Eh? Aku belum bilang? Aku juga cukup terkenal di sekolah, yah walau tidak seterkenal Sarawat.

"Pear—" begitu sampai aku hendak memanggilnya sebelum ucapanku terhenti ketika kulihat para siswi sudah berkumpul mengelilinginya. Ada apa ini?

"Jadi kalian suka kakakku? Begitu?" kulihat Pear bertanya dengan cukup ketus.

Hah, benar juga, selalu seperti ini saat satu sekolah tahu bahwa Pear adalah adik dari ketua OSIS yang menyebalkan itu. Mengincar sang kakak dan mulai mendekati adiknya secara perlahan.

Cara basi.

Pear memicingkan matanya, sedikit mencondongkan tubuhnya seperti sedang mengambil sesuatu dari dalam saku bajunya "Foto kakakku yang sedang makan di rumah! Satu set isi 5 foto, harga 5 ribu bath!"

Gah! Aku hampir terjungkal melihatnya. Kukira dia tidak senang para wanita itu mendekati Sarawat, ternyata malah dibuat ajang mencari uang! Yah, sifat Pear memang begitu sih.. yang ada di pikirannya memang hanya uang, uang dan uang. Tapi melihat wanita cantik dan uang, dia jadi terlihat semakin manis~!

Para siswi mulai histeris saat melihat foto itu dan berseru "Aku beli! Aku beli!" memangnya apa bagusnya foto seperti itu!?

"Kalau begitu baris!" perintah Pear. Dan tentu saja para siswi itu menurutinya. "Oh iya, aku punya pensil bekas pakai kakakku, akan kujual seharga 3 ribu Bath! Ada yang mau?"

"Aku mauuuuuu!" para siswi itu kembali histeris.

Ampun…. Lebih baik aku kembali ke kelasku saja.




Memang, dia sangat dingin dan cuek. Tapi mereka semua tidak tahu. Sarawat bisa bersikap lain,  sikap yang tidak pernah diperlihatkannya kepada orang lain.

Drables Thai CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang