30

14K 1.3K 305
                                    

Lan Xichen amat sangat terganggu, ia menaikkan selimutnya untuk meminimalisir cahaya yang masuk kedalam ruangannya.

Srekkk...

Lan Xichen membuka sedikit matanya di balik selimut ketika merasa ada seseorang yang membuka tirai jendelanya dan memaksa cahaya matahari menerobos masuk. Lan Xichen menyibak selimutnya dan menatap pria yang bukan lain adalah supir pribadinya.

“Selamat pagi tuan muda pertama Lan.” Lan Xichen sedikit mengeryit mendengar panggilan untuknya. Tidak biasanya supir peribadinya memanggilnya dengan nama begitu, biasanya ia akan di panggil tuan muda ketika dia berada dalam keluarganya. Jika sudah berada diluar tentu saja ia akan di panggil Lan Xichen atau Presdir Lan.

“Selamat pagi Pak Han, bagaimana anda bisa masuk?” Lan Xichen mengubah posisinya menjadi duduk dan menuangkan segelas air putih lalu meminumnya.

“Maafkan kelancangan saya tuan.” Pak Han membungkuk meminta maaf. Ah.. sepertinya Lan Xichen mengerti.

“Apa paman yang menyuruh anda kesini?” Tanya Lan Xichen kembali.

“Ya tuan, Tuan besar menyuruh saya menjemput anda. Tuan besar ingin bertemu anda untuk memastikan kondisi anda sekarang.” Lan Xichen mengangguk, ia turun dari tempat tidurnya dan melakukan beberapa peregangan di pagi hari.

“Ahh Pak Han, kebetulan semua baju formal ku sedang di laundry. Jadi sepertinya aku bisa bertemu dengan paman setelah makan siang. Bagaimana ini?” Tanya Lan Xichen mencoba mencari alasan.

“Tenang saja tuan muda.” Pak Han menjentikkan jarinya dan masuk lah beberapa orang yang membawakan setelan formal berupa jas, kemeja, celana, dan juga sepatu. Lan Xichen menatapnya benar-benar kagum. Sepertinya kali ini ia tidak bisa mengelabui pamannya.

“Baiklah.” Jawab Lan Xichen singkat sambil tersenyum yang amat di paksakan.

“Biar saya bantu anda untuk mandi.” Celetuk Pak Han mengikuti Lan Xichen menuju kamar mandi.

“Hah?!” Lan Xichen berhenti dan menghadap Pak Han sambil menyilangkan tangan di depan dadanya seolah-olah menutupi tubuh bagian depannya.

“Tangan anda, sepertinya anda mengalami kesulitan.” Tawar Pak Han sekali lagi mencoba menggoda Tuan mudanya ini.

“Tidak! Bahkan calon istri ku belum pernah melihatnya. Bagaimana bisa anda menawarkan sesuatu yang erotis seperti itu. Tolong siapkan sarapan saja.” Lan Xichen buru-buru masuk lalu mengunci pintu kamar mandi, ia juga menyeret rak handuk agar tak ada satu pun orang yang mendobraknya ketika sedang asik membersihkan diri.

Setelah membersihkan dirinya dengan susah payah dan penuh rasa kecemasan seperti seorang perawan yang takut diintip saat mandi, Lan Xichen kini sudah tampil tampan layaknya malikat yang di buang dari surga. Walaupun sebenarnya statusnya di dunia penuh pertanyaan, apakah dia benar-benar malaikat, iblis atau spesies mutan seperti di kasus sebelumnya.

Setelah merasa sudah siap dan juga tampan. Lan Xichen keluar menuju ruang makan. Dia menatap takjub meja makannya kali ini. Benar-benar luar biasa sekali, belum pernah ia sarapan seperti ini.

“Kenapa meja makannya kosong? Apa hidangan utamanya adalah angin?” Tanya Lan Xichen menatap Pak Han dan beberapa pegawai kepercayaan pamannya.

“Anda sudah di tunggu, anda bisa sarapan bersama.” Wow.. Lan Xichen merasa sangat takjub, sepertinya pamannya benar-benar ingin menyeretnya kali ini.

“Kami juga sudah membelikan hadiah.” Pak Han memberikan satu buket bunga lalu di terima Lan Xichen dengan senyuman. Senyuman kesal. Lan Xichen berjalan terlebih dahulu lalu diikuti para pegawai lainnya.

TRUE LOVE 💕 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang