41

11.2K 1.2K 460
                                    

Kenapa si brengsek ini juga di undang’ Batin Jiang Cheng, dan meremas lengan Lan Xichen. Lan Xichen sedikit melirik melihat wajah kesal sekaligus takut Jiang Cheng. Wei Wuxian justru terus memperhatikan wajah menjijikan Wen Chao. Penasaran siapa orang yang menggandeng banyak perempuan ini.

“Eh.. eh.. kenapa di sembunyikan. Jangan malu-malu cantik.” Ucap Wen Chao yang ingin menarik tangan Wei Wuxian, Lan Wangji yang sadar dengan cepat langsung menarik kerah pakaian Wen Chao dan menatapnya amat menyeramkan.

“Lan Wangji.” Lan Xichen yang melihat adiknya nyaris memecahkan kepala orang di hadapannya ini menarik tangannya agar melepaskan cengkramannya. Masalah perusahaan mereka baru saja selesai, jangan sampai terpancing lagi emosinya. Lan Wangji melepaskannya dan sedikit mendorongnya membuat Wen Chao jatuh terduduk dan terbatuk-batuk, untungnya ketiga istrinya bersedia membantunya.

“Papa!!” Teriak seorang anak laki-laki yang berusia sekitar 5 tahun berlari mendekat ke arah Lan Wangji.

“Jiu jangan berlari.” Teriak seseorang berwajah cantik dengan gaun putih merasa khawatir melihat anaknya berlarian.

Dukk..

“Ahh..” Lenguh bocah kecil itu ketika tidak sengaja menabrak Wen Chao hingga jatuh terduduk. Ia tidak menangis sama sekali, bocah kecil itu terlihat mengelus pantatnya yang sukses berciuman dengan lantai berkarpet.

“Dasar bocah sialan, kau mengotori pakaian ku. Menyingkirlah.” Kesal Wen Chao dan menendang bocah kecil itu agar menyingkir. Si cantik yang merupakan ibu dari bocah itu langsung memeluknya. Bocah itu tidak menangis, melainkan menatap Wen Chao kesal.

Grep..

“Tuan muda Wen sepertinya sudah bosan hidup sampai berani menendang calon penerus keluarga Hua!” Huacheng mengcengkram kerah baju Wen Chao dan menatapnya nyalang.

“Pukul dia papa!” Teriak bocah kecil itu melihat Huacheng penuh semangat.

“Hua Jiu.” Tegur sang ibu bernama Xie Lian.

“Tapi mom..” Bocah bernama Hua Jiu itu langsung diam ketika melihat raut wajah mommy nya.

“San Lang, jangan mempermalukan keluarga besar Nie.” Xie Lian memperingati suaminya untuk tidak membuat keributan, bukannya tidak mungkin Huacheng akan benar-benar membunuhnya. Toh Huacheng terlahir dari keluarga mafia, baru insaf aja dia setelah menikah dengan Xie Lian.

Huacheng melepaskan cengkramannya dan mendekat kearah Xie Lian lalu merebut Hua Jiu ke dalam gendongannya.

“Mommy tidak asik.” Keluh Huacheng melihat putranya yang mewarisi 100% penampilan dan sifatnya.

“Tidak asik.” Hua Jiu mengangguk setuju.

“Kalian berdua ini” Xie Lian mencubit pipi putra kecilnya dan juga sang suami bersamaan karena merasa gemas. Wen Chao yang melihatnya merasa jijik.

“Kalian memang orang-orang hebat. Tebak kesalahan apa yang kalian buat? Selera kalian begitu rendah sampai memungut ketiga pelacur ini dari pinggir jalan.” Kata Wen Chao dengan senyum mengejek menatap ke arah Xie Lian, Jiang Cheng dan juga Wei Wuxian. Hingga menimbulkan bisikan-bisikan.

Merasa banyak nyawa kayanya nih orang.

“Minta di santet nih orang!” Wei Wuxian melangkah maju, namun langsung di halangi oleh Lan Wangji.

“Minggir Lan Zhan, biar ku buat orang ini mati mengenaskan.” Kesal Wei Wuxian yang mencoba melepaskan cengkraman tangannya dari Lan Wangji.

“Iri karena selera mu buruk.” Ucap Lan Wangji skakmat membuat mereka yang melihanya takjub. Seorang Lan Wangji berbicara seperti itu. Wow!

TRUE LOVE 💕 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang