HAPPY READING
-o00o-
"Coba aja kalo lo berani"Ucapnya sambil tersenyum meremehkan"Gue gak pernah main main sama ucapan gue Reyvano" Ucap Salsa sambil tersenyum miring. Lalu
mulai mematahkan tangan Rendy, Hingga terdengar bunyi.Krekk
Salsa tidak benar benar mematahkan tangan Rendy, dia hanya bermain main kecil aja terhadap tulang Rendy.
Paling diurut selama seminggu juga sembuh. Jadi, jangan pernah meremehkan Salsa.
Gitu gitu juga dia jago bela diri. Bahkan dia pernah menjuarai lomba Taekwondo tingkat nasional, Hebat bukan.
"Anjir sakit sis. Lepasin gue dong sosis"Ucap Rendy meringis kesakitan.
"Gue gak akan ngelepasin lo, sebelum temen lo turun dari situ"Ucap Salsa.
"Woy Van turun lo. Tangan gue sakit ini, tega amat lo sama gue"Ucap Rendy, sambil menunjukkan wajah memelasnya.
"Iya Van buru turun lo. Kasian itu si Rendy udah mau mati, gue gak mau dia mati duluan, soalnya hutangnya masih banyak ke gue belom lunas" Ucap Dimas sambil terus menyuruh Vano turun.
"Jahat lo nyet sama gue"Ucap Rendy kesal.
"Iya van. Kasian kalo dia tangannya patah. Nanti gak bisa mijitin badan kita kita lagi, Kalo lagi pegel"Timpal Doni ikut ikutan.
"Lo juga sama aja nyet. Ya Tuhan, gue punya temen gini amat"Ucap Rendy sambil terus meratapi nasibnya, kenapa dia harus punya temen kampret semua.
"Yaudah nih gue turun. Kasian, masa belum punya pacar udah mati duluan. Kan ngenes banget ya" Ucap Vano, dan sontak saja langsung dibalas kekehan oleh semuanya.
Kecuali Salsa, dia sedari tadi hanya diam menyimak perdebatan tidak pneting mereka saja.
"Lawak lo badut. Udah belum ngomongnya? buru gih turun. Gue gak ada waktu buat ngurusin orang gak penting kaya kalian" Ucapnya, sambil memasang ekspresi datar,
lalu selanjutnya Vano pun turun."Lepasin temen gue"Ucap Vano datar, seperti tembok mukanya.
"Nih" Ucap Salsa ketus, lalu mendorong tubuh Rendy kencang kearah Vano.
"Biasa aja kali" Ucap Vano lalu memutar bola matanya malas.
"Buruan kalian semua ikut gue. Awas aja kalo ada yang coba berani kabur, gue patahin beneran semua tulang tulang kalian" Ucap Salsa, yang langsung membuat mereka diam bergidik ngeri.
"Gak usah diseret seret juga kali. Emang gue nya kambing apa?" Ucap Vano jengah, karena Salsa terus menyeretnya.
"I Don't Care"Ucapnya, sambil terus menyeret tangan Vano.
"Aduh berat banget sih. Bisa sakit nih tangan gua kalo narik si Vano sampe ke lapangan"Batin Salsa sambil melihat ke arah belakang. "Pantesan berat"Batinnya lagi.
Bagaimana tidak, ketika dia melihat ke belakang, Salsa melihat tangan vano menarik tangan Rendy, dan Rendy menarik tangan Doni, dan tidak lupa Doni menarik tangan Dimas.
Jadi mereka, seperti saling menyeret satu sama lain. Dengan Salsa sebagai titik tumpunya.
"Sialan emang"Batin Salsa menggerutu. "Cepetan woy lama banget jalannya. Keburu kelar nih upacaranya"Ucap Salsa sambil berteriak kepada mereka.
"Gak usah teriak teriak lo mulut kaleng. Cempreng banget suara lo" Ucap Vano, sambil mencubit tangan Salsa dengan sedikit kencang. Dan langsung membuat Salsa meringis kesakitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS vs KETUA GANGSTER
Teen Fiction"Gue peringatin ya!!! Berhenti buat onar di sekolah ini, gue capek selalu ngurusin masalah lo tiap hari"-Crystal Salsabilla Berliana "Kalo gue gak mau gimana?"-Reyvano Putra Dharmawan "MAU LO APA SIH?!!"-Crystal Salsabilla Berliana "Gue mau lo"-Rey...