P R O L O G

37 6 1
                                    


   "Dengar,Naya.Jangan bertingkah seolah lo adalah manusia paling menyedihkan di alam semesta ini.You culd make your own perfect life!" Naya tersentak karna nada suara Sagara yang meninggi.Mati matian Naya menahan air mata yang siap mengalir dari pelupuk matanya.

"Kamu menyalahartikan definisi cinta yang sebenernya,Kak." Jawab Naya dengan lemah.Seumur hidup,belum pernah ia merasa terintimidasi oleh seseorang hanya lewat tatapan mata.

"Emangnya apa definisi cinta yang sebenernya,Zenaya?Lo bisa jawab pertanyaan gue?Apa emangnya definisi cinta yang lo mkasud Hah?!"Naya memejamkan matanya dengan erat ketika bentakan dari Sagara mendorong airmatanya untuk mengalir dengan cepat.

Jangan nangis Naya.Jangan!

"Kamu gak bisa bentak aku kaya gini kak." Naya mndongakkan kepalanya,memberanikan diri menatap netra pekat milik Sagara yang sedang menatap dalam ke arah Naya.

"Kenapa ga bisa?Dosa besar kah karna gue udah bentak adik kesayangannya Aldian?dosa besar karna gue udah bentak tuan putri macam lo?Jangan Naif,Naya.Hidup gak selamanya tentang apa yang lo suka dan apa yang lo mau.Buat gue,cinta itu lelucon,Naya.Gak pernah ada cinta yang bener bener cinta hadir buat gue.Seumur hidup gue,gue gak percaya sama yang namanya cinta."

"Terus usaha aku deketin kakak selama ini apa?Buat apa kalo bukan karena aku cinta sama kakak,"

"BERAPA KALI GUE BILANG SAMA LO?JANGAN PERNAH DEKETIN GUE." Runtuh sudah pertahanan Naya untuk menahan airmatanya tepat ketika suara menggelegar Sagara terdengar dan wajah emosi pria itu tergambar jelas di mata Naya.

"Selama ini,gue deket sama lo,itu murni permintaan Aldian buat jaga lo selama Aldian lanjutin S2.Gue utang budi sama Aldian.Dia berkali kali selamatin gue.Jadi,gue gak punya alasan untuk nolak permintaan abang lo.Tapi ternyata,tuan puteri ini malah jatuh cinta.Dengar Nay,jangan pernah jatuh cinta sama fakir cinta kaya gue.Cowok brengsek ini,gak pantes dapet cinta tulus dari lo.Jangan berharap lebih Nay." Sesak.Dada Naya seolah terhimpit sesuatu.Air matanya masih mengalir deras.

Di sisi lain,Sagara semakin kuat mengepalkan tangannya di dalam saku celana.Menahan dengan sangat agar tidak menarik Naya kedalam pelukannya.Sagara benar benar tidak sanggup menatap wajah sembab Naya disertai tatapan sendu dari netra coklat dihadapannya itu.

Naya mengusap wajahnya.Mencoba menyeka sisa sisa air matanya.Mencoba mengatur nafas dengan sebaik mungkin,lalu kembali mendongak menatap wajah tampan Sagara yang terlihat kaku dan memerah.

Sagara hampir terhuyung ketika Naya menampilkan senyumnya yang manis,ditambah usapan lembut dari jemari Naya di pipi Sagara.

"Kak Saga mungkin kecapean ya seharian nemenin aku main di Dufan,jadinya kakak kebawa emosi.Yaudah,gakpapa.Naya pulang sendiri,biar kakak bisa langsung pulang terus istirahat.Nanti kalau udah sampai apartment,kalo bisa telfon aku ya,biar aku gak khawatir.Makasih banyak ya kak,seharian ini udah temenin aku.Aku pulang dulu ya" Lagi,Naya tersenyum.membuat dada Sagara seolah ditikam belati.

"Oh iya,jangan lupa,kakak udah janji besok mau temenin aku jenguk nenek di rumah sakit.Sekalian ke makam ibu kan?Aku tunggu besok ya.Dahh" Detik selanjutnya,Naya benar benar memutar badan dan meninggalkan Sagara disana sendirian.

Sagara Wisnu Suryadharma ini memang brengsek sekali,bukan?

_______________

Hello!Lama tak menyapa,hehe.
Setelah baca prolog ini,jangan marah ya guys:)
I know,THE KILLER CEO hasn't finished yet,and i decided to unpublish.Karna banyak sekali pertimbangan.SOO Sorry.

Memang gak tau diri aku ini karna berani2 nya upload cerita baru.Hehe.Forgive me guys.

Hope you like Sagara as you like Rey too.


DEPENDS On YOUWhere stories live. Discover now