0 1 : J A N G K A

30 5 1
                                    

~Sendu sudah menjadi sahabat baik ku.Jadi kala bahagia menyapaku,sorai bergemuruh kencang di sukma ku.~

____________________________


Lelehan lilin yang menyala diatas piring kecil masih setia Naya amati.Sudah hampir 20 menit dan Naya masih setia mengamati lilin itu perlahan melebur dan semakin mengecil.
Mungkin bagi sebagian orang,memandangi lilin menyala yang perlahan meleleh adalah kegiatan membuang buang waktu.Tapi bagi Naya,hal itu menenangkan.Naya menikmatinya.Sangat.

Tubuh Naya hanya tersorot cahaya redup lilin dihadapannya yang semakin mengecil.Bayangan tubuhnya tergambar jelas di dinding kamar yang gelap.Naya melayangkan tatapan sendu ke arah sebingkai foto yang terpajang tak jauh dari lilin diatas piring kecil.

"Ibu,mungkin ibu nyesel udah kecewain suami sebaik ayah.Ayah dan mami rawat Naya dengan baik.Ibu yang tenang disana,Naya selalu doain yang terbaik buat ibu.Tuhan kirim Naya untuk Ayah sebagai kata maaf dari apa yang udah ibu lakuin.Selamat ulang tahun,Ibu.Naya dan Ayah sayang sama ibu." Naya mendongak pelan dengan mata terpejam pelan.Meloloskan hembusan nafasnya yang sedikit berat.

Tepat setelah Naya membuka matanya,pintu kamarnya diketuk dari luar,disusul dengan panggilan namanya.

"Nay,ayo turun.Yang lain udah nunggu di bawah" Itu suara Aldian,Kakak tiri Naya.Walaupun mereka bukan lahir dari rahim yang sama,Aldian tidak pernah membedakan rasa sayang nya terhadap Naya danYeza,adik kandung Aldian.

Sebelum menjawab panggilan Aldian,Naya menetralkan suaranya yang agak serak,dan menyeka air mata yang megumpul di pelupuk matanya.

"Iya bang.duluan aja,bentar lagi Naya nyusul."

"jangan kelamaan ya Nay."

"No,i won't" Jawab Naya singkat.Lalu,tak terdengar lagi suara Aldian dari balik pintu kamarnya.Naya akhirnya mematikan lilin di hadapannya dan bergerak untuk memencet saklar lampu kamarnya.dan sebelum keluar,naya mencoba mengatur nafasnya untuk mengurangi sesak yang sejak tadi menghimpit dadanya.

Sesampainya di ruang makan,anggota keluarganya sudah duduk manis diatas kursi.Semua pasang mata menyorot ke arah Naya yang menarik kursi untuk duduk disamping Yeza.

"sorry,kelamaan nunggu aku."Ucap Naya diiringi senyum kikuk.

"Gak lama kok kak.Itu Ayah juga baru turun.Kakak habis ngerjain tugas?"Tanya mami.

"Iya,mam.Habis ngerjain paper.Harus dikumpulin jam 9 malem nanti"Jelas Naya singkat.

"Pantes dari sore gak keluar kamar.Eh yaudah yuk makan.kok jadi ngobrol"Aldian terlihat memutar bola matanya.

"Ya kan mami yang ngajak Naya ngobrol duluan,"Ucap Aldian pelan.Seisi ruang keluarga terkekeh mendengar celoteh Aldian dan wajah masam sang nyonya rumah.

Lalu selanjutnya,seisi ruang makan hanya diisi dentingan antar sendok dan piring.Menu makan malam kali ini adalah Nugget seafood,Cumi saus tiram,Tempe goreng,dan sayur capcay.Semuanya dimasak sendiri oleh mami Naya.Mami nya itu memang seorang expert dalam segala urusan dapur.

Setelah makan,biasanya Ayah Naya akan menanyai satu persatu anak anak nya tentang kegiatan mereka masing masing.Hal ini dijadikan sebagai Sharing time,sebab Anggara,Ayah Naya hanya memiliki waktu luang di malam hari dan weekend.

"Naya,gimana kuliahmu?lancar nak?"Kini giliran Naya yang diajukan pertanyaan setelah tadi Aldian ditanyai tentang perkembangan lanjutan nya untuk menempuh pendidikan S2 nya.

"Lancar yah,alhamdulillah.Ya,seumumnya kuliah aja.Dipusingin sama tugas dan kuis dadakan."Naya terkekeh pelan mengingat tadi pagi,seisi kelasnya heboh sebab dosennya mengadakan kuis dadakan.

DEPENDS On YOUWhere stories live. Discover now