PART 1

1.5K 71 11
                                    

QUEEN OF EVIL

A Story BySANTI FRONIKA LUMBAN GAOL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A Story By
SANTI FRONIKA LUMBAN GAOL

Cover By
Berta/Xoloveyoonwon

Genre
Drama Romance, Sci-Fic

Note: Bukan fantasy

*****

Di meja kemunafikan telah siap kursi-kursi kebohongan. Dalam gelas-gelas kedengkian, telah tertuang minuman kepalsuan. Tangan kanan menggenggam topeng, siap digunakan menutup kebusukan. Tangan kiri dijilati, hidangan pembukaan. Mantra didaraskan, panjang hingga tak tentu ujungnya. Perbincangan dimulai, kalimat-kalimat berlomba keluar dari mulut penuh bisa
-Queen Of Evil

*****

Seoul, January 2020

Dalam kegamangan orang-orang di bumi manusia bertukar kado berisi kecemasan, menyambut waktu dengan kesedihan, membaginya dalam potongan air mata. Awal tahun, mereka menyalakan kembang api yang tidak ramah lingkungan, menciptakan kegaduhan entah untuk apa.

Jalanan dipenuhi deru kendaraan, mengantar jutaan orang pada ketiadaan dan kesia-siaan. Terompet dibunyikan, mereka bersenang-senang dalam semalam, tanpa tahu esok mereka masih berada di sana ataukah mati dijemput maut. Orang-orang membuat janji dan harapan, menuliskannya pada media sosial agar banyak yang tahu, meski harapan tinggal harapan dan Tuhan diam jika manusia tak berusaha.

Di sudut lain belahan bumi itu, pagi itu tidak sama dengan milik mereka yang berbahagia menjalani awal tahun. Sebuah bangunan tinggi yang dipenuhi sejuta harapan para manusia sakit untuk bisa merayakan awal tahun seperti manusia sehat yang lain. Gedung rumah sakit yang berdiri di pusat kota Seoul itu memberi pertolongan pada sekian umat yang menaruh harapan pada tangan-tangan dingin tenaga medis andalan mereka. Semoga saja terkabul.

Rumah sakit itu dipenuhi aroma obat, aroma lisol, aroma penyakit, keringat pasien, pengunjung, Dokter, Perawat. Jeritan, teriakan, bahkan aroma kematian, dan di depan kasir tagihan melangit.

Sabar menjadi pembeda, mata memerah sembunyikan amarah dan kesal tak tepat waktu. Banyak didapat jalan buntu. Cerita sesama pasien, tergolongkan berdasarkan sakit saling diskusi memecah tegang, menunggu nama disebut untuk berjuang. Semua datang dengan satu harapan, dapatkan kondisi yang lebih baik, menyerap nutrisi obat-obatan, dengan resep tulisan tangan. Administrasi paksakan gerak tubuh, kesana kemari banyak yang harus diurus.

Ya, begitulah suasananya. Semua sibuk untuk sehat. Lalu kemana waktu dulu. Waktu dimana harusnya merawat tubuh?

Tidak pernah berubah, suasana pagi di tempat itu selalu sama setiap harinya. Jerit kehilangan dan aroma kematian sudah menjadi parfum sialan di sana. Sebagian penghuni tetap rumah sakit terbiasa dengan semua itu, mereka Dokter, Perawat dan seluruh tenaga medis di sana.

QUEEN OF EVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang