one

30 9 27
                                    

Kring"kring"

Alarm ku berbunyi, ahh ternyata sudah pagi..aku tak merasakan sudah berganti hari. Aku benci, ntahlah rasanya aku tak mau  mengingat kejadian kemarin , ya disitu aku mengetahui sesuatu, ternyata seseorang yang aku sukai hanya mempermainkan ku saja..aku menjadi pelampiasan saat dia putus dengan pacar nya.

Chatting an kemarin °°

Fairel ❣️

Fairel: lu Gue manfaatin buat bahan gabut dateng saat malem.
Fairel:  oh iya, Lu juga gue manfaatin biar gue ada kerjaan doang, dan buat pelampiasan gw saat gw putus sama Mella.

( Perkataan yang sungguh menusuk hati, sakit tak berdarah weii)

Dan disitu aku merasa sakit hati, dari situ aku berpikir aku yang salah atau dia .
Ingin rasanya aku tiada aku hanya menjawab santai seolah-olah itu kejadian biasa, padahal aku menangis disaat itu menahan jeritan ku. Dari situ aku hanya menghiraukan seseorang itu hanya ku anggap sebagai orang yg sudah melukai hati terdalam ku.
Dia menganggap aku sebagai wanita murahan kah?
Ternyata aku dimatanya seperti itu toh.

" AKHH DASAR COWOK GILA! BAJINGAN! BEDEBAH!"

dengan kesal aku membanting handphone ku, yahh tak Masalah lah aku bisa membeli yang baru.

"Ck!"

Sudah lah lupakan dia, lelaki brengsek bisanya mempermainkan wanita
Kau tak jauh dari laki laki berdebah.

Aku mengutuk dia...
Padahal dia selalu kupuji..
Aku mengelus muka ku dgn kasar

Tok tok tok

" Permisi non.."

bibi yang datang dengan segelas susu di nampan menghampiri ku .

" Ada apa bi?"

aku melihat bibi yang mambawa susu dan  kuambil susu itu dari nampan yg dibawa bibi, langsung kuhabis kan sekali teguk.

" Non siap siap dulu ya.. papah non memanggil non kebawah.." 

bibi berbicara sambil mengambil gelas susu yg sudah kuhabiskan.

" Ingin membicarakan apa papah?"

" Mungkin membicarakan sesuatu yg serius non, kalau gitu bibi mau kebawah dulu ya non.."

Dengan anggukan aku membalas dan bibi langsung kebawah
Yahh aku harus mandi dan langsung kebawah ntahlah aku malas keluar kamar, tapi  kali ini aku harus keluar karna papah... Huft...

***

Aku langsung menuju kebawah
Rasanya aku baru keluar kamar tiga hari yang lalu
Gara gara  lelaki itu! Aku mengunci diri di kamar, aku menuruni tangga aku melihat papa yg sedang melihat koran dengan meminum segelas kopi.

"Selamat pagi pa, ada apa papah memanggil aku?"

Aku menyapa papah sambil duduk di depan papah , papah menatap ku dengan lekat . Aku kebingungan kenapa papah menatap ku seperti itu? Sepertinya papah akan mengatakan sesuatu yg serius...

" Papah ingin menikah dengan Tante Liana ."

Papah mengatakan hal yg membuat ku sangat terkejut, papah masih menatap ku saat ini, menunggu jawaban, dari ku. Aku menghembuskan nafas pelan.

"Jika itu yang terbaik buat papa, aku setuju saja "

aku menunjukan senyuman yg sangat lebar, tapi aku penasaran seperti apa mamaku??

MY SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang