Kakak (2)

22.7K 3.4K 488
                                    

"Abang kamu mana, dek?" tanya mama sambil duduk di sampingku. Aku menatap jam di atas televisi sebelum kembali mencomot kripik kentang di tanganku.

"Molorlah. Masih jam 10 juga."

"Astaga. Bangunin sana, suruh bantuin papa cuci mobil."

"Mama ajaㅡ"

Tingtong.

Oke, siapa pagi-pagi bertamu? Terlebih, sekarang akhir pekan.

"Bukain sana," kata mama. Aku meletakkan kripikku di atas meja sebelum berjalan menuju pintu.

Klek.

Pintu terbuka. Satu-satunya wajah yang aku lihat adalah...siapa perempuan ini?

"Permisi, Jaehyunnya ada?" tanyanya dengan senyum cerah. Aku nengernyit.

"Kakak siaㅡ"

"Wah, siapa nih? Kok nggak diajak masuk?" sahut mama yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang tubuhku.

"Saya Jiho, tante. Jaehyunnya ada?"

Mama mengangguk antusias sambil mengajak kakak itu untuk masuk. Aku mengernyit. Jiho? Nama yang asing.

"Yaampun, cantik banget Nak Jiho. Pacarnya Jaehyun ya?" tanya mama. Kakak itu hanya tersenyum sambil menyelipkan rambutnya di belakang telinga.

Hng? Jadi dia pacar Jaehyun atau bukan?

"Dek, bangunin abang kamu sana."

"Malesㅡ"

Aku langsung bergegas begitu mama melototiku dengan galak. Shhh, hanya dengan pelototan mama, aku jadi manusia super lemah.

Seperti biasa, tanpa mengetuk pintu, aku pun berjalan santai memasuki kamar Jaehyun. Ck, laki-laki ini! Masih aja suka tidur nggak pakai baju!

"Bang, bangun," kataku sambil memukul pelan punggung telanjangnya. "Bang, bangun woy ada pacarnya di bawah!"

Jaehyun menggeliat pelan. "Mbak Miranda Kerr di bawah?"

"Mimpi lo ketinggian!" kesalku sambil menariknya untuk bangkit. "Ayo bangun, nanti malah gue yang dimarahin mama! Ayo bangun!"

Aku mulai memukul perut keras Jaehyun. Heran, Bang Jaehyun kapan mulai workout deh? Perutnya makin berbentuk aja. Kalah nih Bang Eunwoo.

"Duh duh sakit, Dek!"

"Ya makanya bangunㅡAbaaang!"

"Udah sini aja bobok sama gue," katanya sambil mendekapku erat. Aku memukul lengannya keras-keras.

"Bang, ampun gue sesek!"

"Makanya jangan kayak orang kerasukan, bobok aja sama gue."

"Nggak bisaㅡanjir Jung Jaehyuuun!" rontaku saat dia menutup tubuh kami dengan selimut. "Maaaa, Abang jahaaat!"

"Gue masih ngantuk. Lo sih dateng-dateng mukulin perut orang."

"Ya habisnya dibangun nggakㅡJaehyun sumpah gue nggak bisa nafas astaga!"

Setelah bergulat cukup lama, akupun berhasil keluar dari dekapan tubuh kekar Jaehyun. Iya, badan doang yang gede, tapi beraninya nyiksa adik perempuannya. Tch.

"Bodo ah, mau tidur lagi gue."

"Iiih tapi pacarnya nungguin," kataku. Jaehyun berdecak kesal.

"Ini siapa lagi yang ngaku-ngaku pacar?" tanyanya sambil memakai kaos hitamnya. Ckck, dasar laki-laki buaya!

Jaehyun AsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang