Annaya metta azmia syakila.
Nama yang terlalu panjang untuk perempuan bertubuh sedang, tinggi lumayan dengan sorot mata mematikan.
Ini hanya kisah sederhana sebenarnya, hanya tentang perempuan berusia matang yang enggan menikah segera. Itu saja.
Hidup annaya terbilang sempurna. Limpahan kasih sayang kedua orang tuanya, bisnis yang terbilang sukses, pendidikan dan pemikirannya yang mempuni, paras yang cantik.
Kurangnya hanya satu —pendamping.
Anna sama sekali tidak mempermasalahkannya, toh selagi ada yang bisa diajak jalan kenapa harus menikah 'kan? Tapi berbeda dengan orang tuanya yang terus menuntut agar pernikahan segera terlaksana bagi Putri tunggal mereka.
Anna terus dituntut namun dengan santai tetap enggan perduli. Anna tetap menjalankan hidupnya sebagaimana yang biasa ia lakukan.
Anna dengan hidupnya yang santai dan menyenangkan. Anna dengan pekerjaannya. Anna dengan teman temannya.
Sampai akhirnya, hidup santai dan tenang anna terusik oleh sesuatu. Lebih tepatnya seseorang.
Seseorang yang dengan santai mengajaknya menikah bahkan dipertemuan ke dua.
Seseorang berparas tampan, bahu tegap, senyum menawan, tawa yang manis serta perlakuan yang tak kalah manis.
Membuat anna mulai berpikir apakah ia perlu sebuah pernikahan untuk membuat hidupnya makin sempurna?
Apakah mahakarya tuhan paling sempurna itu mampu meluluhkan kerasnya pemikiran anna?
Dan berhasil membuatnya memutuskan untuk menikah segera?
Namun ternyata, annaya menolaknya.
***
Salam sayang,
Arra 🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Annaya
ChickLitPerempuan berusia 25 tahun? Belum nikah? 'Emang nikah penting? Nikah itu cuma tuntutan masyarakat biar ga dibilang perawan tua udah itu aja 'kan?' Setidaknya itulah yang dipikirkan anna, ia merasa hidupnya sudah sempurna lalu mengapa butuh menikah...