BAGIAN TIGA

30 4 2
                                    

Sabtu malam ada perayaan kecil kecilan yang di adakan oleh marco dalam rangka merayakan genap dua tahun ia menjabat sebagai kepala SDM di perusahaannya.

Yang Anna yakini hanya akal akalannya saja untuk mengadakan pesta. Marco dan pesta memang tidak terpisahkan.

Waktu menunjukan pukul 10 malam, anna masih bersiap dikamarnya merias dirinya. Berusaha tampil semaksimal mungkin malam ini. Siapa tau dapat calon suami pikirnya jenaka.

Orang tua Annaya sedang duduk di ruang keluarga menonton siaran televisi yang memang rutin ditayangkan setiap hari. Beberapa hari ini Anna memang menginap dirumah kedua orang tuanya atas permintaan sang mama dan mungkin akan langsung pulang kerumah kontrakannya setelah pesta selesai.

"Anak ayah cantik banget mau kemana nak?" Ucap ayahnya membuat Anna menoleh ke sumber suara mendekat pada dua orang terkasihnya itu.

"Marco buat acara yah biasa sama temen temen kantornya."

"Acara kantor? Dengan dandanan seperti itu?" ayahnya mengomentari.

"Ya terus Anna harus pake apa? daster gitu?" Ucap ayya yang sudah duduk disofa berusaha mengaitkan heels yang iya gunakan.

"Biarin aja sih yah. Anak kamu itu sudah 25 tahun. Udah ga bisa lagi kamu dikte harus berdandan seperti apa."

"Iya baik baik. Ayah percayakan semuanya sama kamu. Pergi dijemput marco 'kan?" Tanya ayahnya lagi.

"Aku bawa si reddy. Ga mungkin kan aku ngebiarin tuan rumah acaranya ninggalin acaranya disana cuma buat jemput aku yah?"

"Ayah bisa telpon marco seandainya, kamu takut menganggunya atau merasa marco akan menolak permintaan mu untuk di jemput."

"Udah ya aku berangkat dulu. Aku langsung pulang ke rumah ku ya, ga kesini lagi." Ucap ayya mencium pipi kedua orang tuanya.

"Kok gitu? Kenapa ga pulang kesini aja?"

"Nanti aku malah ganggu kalian yang lagi tidur pokoknya, Anna langsung pulang ke rumah anna."

"Jaga diri ya. Jangan minum-minum."

***

Sebagaimana sebuah pesta khas anak muda yang suka menghamburkan uang, tak mungkin terlepas dari club dan hingar bingarnya. Perayaan itu dimulai tengah malam bertempat disalah satu club bernama fable. Club tersohor bagi kalangan pekerja yang cukup berduit, banyak didominasi oleh kalangan orang berusia matang seperti Annaya meski, tak jarang beberapa remaja terlihat disana.

Fable masuk sebagai salah satu club yang menawarkan suasana berbeda dengan desain interior yang menawan mata. Belum lagi dinding batu yang di pasang sampai sepanjang lorong sampai ke ruang utama dengan kemewahan. Club ini buka pukul 11 malam sampai jam 4 pagi nyaris sama dengan banyak club ternama lainnya.

Musik yang dimiliki club ini pun cukup beragam mulai dari deep house, clasicc house, hingga chill out untuk menghibur para pengunjung club.

Anna yang baru saja sampai hendak menelpon marco menayakan dimana keberadaannya. Hingga tubuhnya didekap seseorang.

"Hai sayang, " Suara serak serta hembusan nafas hangat menyeruak diantara leher Anna. Sedangkan Anna sudah hapal betul tangan siapa yang melingkari perutnya sekarang.

Annaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang