BAGIAN LIMA

23 5 1
                                    

Summery

Florits, cake and cookie.

Seorang lelaki berkemeja biru navy dengan lengan yang digulung sampai siku itu berdiri didepan sebuah toko sederhana dengan tanda nama yang berpendar cahaya diatasnya.

Lelaki itu melangkahkan kakinya dengan mantap. Tidak ada hal mewah didalam toko tersebut tak seperti kebanyakan toko kue mewah langganannya dahulu, hanya toko sederhana namun nyaman.

Hal pertama yang menarik perhatian adalah etalase kaca panjang di depan ruangan tersebut berisi deretan cake cantik berbagai bentuk termaksud bentuk bunga memberikan kesan bahwa pemiliknya memang menyukai bunga.

Di samping tempatnya berdiri berderet vas vas besar berisi berbagai macam bunga yang menguarkan harum semerbak mengisi ruangan sedangkan bagian kanannya terdapat meja penyekat setinggi pinggang orang dewasa.

Meja itu terdiri dari bagian kasir namun didalamnya sekat itu juga terdapat beberapa pegawai sedang merangkai bunga disana. Lalu matanya menemukan apa yang sebenarnya ia cari disini. Gadis itu. Gadisnya.

"Selamat datang di summery florist, cake and cookie. Ada yang bisa saya bantu tuan?"

Zaxquille menoleh, mengangguk menerima sapaan kasir ditoko tempatnya berdiri. "Apakah saya bisa dilayani oleh perempuan yang disana?"

"Itu owner kami tuan, apakah ada hal mendesak sampai sekiranya tidak bisa saya bantu?"

"Saya hanya ingin barang custom jadi saya ingin dia sendiri yang membuatnya, ini untuk acara yang sangat penting."

Karyawan Anna menggangguk paham, berjalan menghampiri Anna yang sedang berbincang dengan beberapa pegawainya.

Anna berjalan dengan anggun, ketukan sepatu heelsnya menggema mantap. "Ada yang bisa saya bantu tuan?"

"Hai Annaya kita bertemu lagi."

Anna mengerutkan kening, berpikir sejenak. "Ah, yang di club. Rekan kerja marco bukan?"

Zaxquille tersenyum manis. "Syukurlah anda mengingat saya."

"Jadi apa yang bisa saya bantu tuan?"

"Ibu ku sedang berulang tahun. Saya butuh sebuah bucket juga cake."

"Baiklah, anda ingin bunga apa?"

"Apa yang menurut mu cocok untuk seorang perempuan dari keluarga angsana?"

Anna tersenyum kecil mendengar kalimat zax yang terkesan pongah. "Kami punya calla lily bunga ini perlambang kelahiran kembali. Ada bunga matahari sebagai perlambang keceriaan dan semangat. Ada anggrek sebagai perlambang keanggunan atau kau ingin bunga mawar saja?"

"Cantik."

"Maaf tuan?" Annaya bergumam guna memastikan apa yang di dengarnya.

"Kau cantik. Sangat cantik."

"Aku tau aku cantik. Bahkan sangat cantik jadi jangan terpana begitu pada ku, " Anna tertawa renyah sembari mengibas rambut indahnya. "Jadi sudah menentukan ingin bunga apa tuan?" lanjutnya.

Annaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang