One

56 16 6
                                    

Bintang terhempas ke muka bumi ini sehingga membuat nya saat ini tidak sadarkan diri. Lukanya yang tiba-tiba sembuh tanpa ada goresan sedikitpun menandakan bahwa dia bukanlah manusia biasa.

Tak lama kemudian Bintang pun terbangun dan langsung melihat ke arah sekelilingnya terlihat banyaknya pepohonan yang mengelilingi nya dan ternyata dia saat ini sedang berada di sebuah hutan yang dekat dengan pemukiman penduduk.

"Dimana ini?" Gumam Bintang kebingungan yang merasa aneh dan masih asing dengan keadaan muka bumi ini.

Tiba-tiba terdengar suara seseorang di udara yang tidak menampilkan keberadaan nya.

"Kamu saat ini sedang berada di muka bumi Bintang, mulai dari sekarang kamu harus bisa tinggal di sana sebaik mungkin tanpa adanya pengawalan.. dan ingat, di muka bumi ini kamu tidak boleh mengeluarkan kekuatanmu degan sembarangan, kamu harus bisa memanfaatkan kekuatan mu itu dengan sebaik mungkin.. kamu harus berperilaku layaknya manusia di bumi.. kamu harus bisa menjaga jatidiri mu itu" Ucap seseorang itu.

"Ayah akan selalu memantau mu dari sini" lanjutnya yang ternyata dia adalah Ayah dari Bintang.

"Ayah? Mengapa ayah kirim aku ke muka bumi ini?" Tanya Bintang.



......

780 tahun Kemudian...

Bintang saat ini sedang menikmati secangkir teh hangat di samping tempat tidurnya sambil menatap mentari yang menghangatkannya itu di balik jendela apartemen nya. Ia menatap matahari tersebut dengan cukup lama. Tidak ada perbedaan dalam wajahnya ia nampak seperti pemuda berumur 19 tahunan.

Ia masih bingung dengan maksud ayah nya tersebut, mengapa ayahnya Setega itu mengirimnya ke muka bumi ini Sedangkan di muka bumi ini ia merasa risih dan tidak nyaman jika harus berhadapan dengan manusia-manusia di bumi ini.

Selama hidup di muka bumi ini Bintang berusaha untuk terlihat seperti manusia di bumi ini, ia bisa makan, minum dan tidur bahkan aktivitas sekali pun seperti berolahraga dan sebagainya.

Banyak perempuan yang mengejarnya karna ketampanannnya itu bahkan mereka tidak perduli dengan sikap dingin Bintang itu. Setiap ada perempuan yang menghampiri nya Bintang selalu mengabaikan nya dan tidak pernah ada satu pun seorang perempuan yang berhasil mendekati nya.

Bintang bangkit dari tempat duduknya itu dan menaruh secangkir teh hangat di atas meja lalu ia keluar menuju balkon apartemen nya.

"Kehidupan ini sangat jauh berbeda dengan planet ku" Gumam Bintang.

Di bawah apartemen nya terlihat segerombolan mahasiswa yang sedang bercanda ria membuat suatu ketertarikan bagi Bintang.

Hal apa yang akan Bintang lakukan setelah ini?

Ke esokkan harinya Bintang melajukan mobil keluaran terbarunya yang baru ia beli kemarin dan membiarkan mobilnya yang berwarna merah itu terparkir di sebuah Universitas terbaik. Ia memilih untuk di bidang Astronautics karna baginya itu adalah hal yang mudah untuk ia pelajari dan  suatu alasan utama dalam bidang ini tidak ada satu pun perempuan di dalamnya.

"Tampan sekali dia.."

"Iya, itu siapa?"

"Wah... Benar-benar sempurna"

"Aku mau mengambil gambar dia di ponsel ku"

Ucap beberapa perempuan lalu perempuan itu langsung memotretnya. Bintang yang tidak suka di foto pun risih dengan keadaan ini sehingga ia menutup wajahnya dengan kedua lengannya dan bergegas  pergi dari tempat itu.

"Wah tampan sekali dia..."

"Lihat aku berhasil mengambil gambarnya"

"Tapi kok dia gak mau ya kalo kita foto?"


.
.
.
.
.
Gimana cerinya seru gak?
Masih mau baca gak?😂

.
.
Jangan lupa Vote sama Comment ya!🙏

Bintang [Alfano]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang